Siap Naikkan Bunga Kredit, BCA?
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
20 June 2018 15:18
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) tengah mempertimbangkan dengan masak-masak untuk menaikkan bunga kredit setelah Bank Indonesia (BI) kembali membuka peluang menaikkan bunga acuan.
Hal tersebut dikemukakan Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja saat berbincang dengan CNBC Indonesia. Meski demikian, dia mengakui, masih mengkalkulasi berapa besar kenaikan bunga kredit.
"Belum sekarang [menaikkan bunga kredit]. Nanti kami hitung dulu," kata Jahja, Rabu (20/6/2018).
Jahja pun belum ingin merinci, kredit jenis apa yang berpeluang naik. Namun dia meyakini, kenaikan bunga kredit tak akan serta merta berdampak negatif terhadap pertumbuhan kredit.
"Yang harus dipahami, kalau bunga kredit naik tidak serta merta kredit growth berkurang," ungkapnya.
Ekonom Bank Permata Josua Pardede tak memungkiri, rencana bank sentral menaikkan bunga acuan pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) kali ini akan direspons dengan kenaikan bunga kredit perbankan,
Namun, sambung dia, proses penyesuaian suku bunga akan tetap bergantung pada kondisi likuiditas yang terjaga, risiko kredit yang tercermin dari non performing loan (NPL), serta efisiensi perbankan.
"Dengan demikian, penyesuaian suku bunga kredit pun akan mengalami lagging time, serta diharapkan berdampak marginal bagi pertumbuhan kredit perbankan," kata Josua.
Selain itu, Josua menilai, bauran kebijakan makroprudensial yang rencananya juga akan dikeluarkan BI diharapkan dapat mendorong permintaan kredit perbankan, khususnya kredit konsumsi.
(dru) Next Article Ini Kata Bos BCA Setelah BI Naikkan Bunga Acuan
Hal tersebut dikemukakan Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja saat berbincang dengan CNBC Indonesia. Meski demikian, dia mengakui, masih mengkalkulasi berapa besar kenaikan bunga kredit.
"Belum sekarang [menaikkan bunga kredit]. Nanti kami hitung dulu," kata Jahja, Rabu (20/6/2018).
"Yang harus dipahami, kalau bunga kredit naik tidak serta merta kredit growth berkurang," ungkapnya.
Ekonom Bank Permata Josua Pardede tak memungkiri, rencana bank sentral menaikkan bunga acuan pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) kali ini akan direspons dengan kenaikan bunga kredit perbankan,
Namun, sambung dia, proses penyesuaian suku bunga akan tetap bergantung pada kondisi likuiditas yang terjaga, risiko kredit yang tercermin dari non performing loan (NPL), serta efisiensi perbankan.
"Dengan demikian, penyesuaian suku bunga kredit pun akan mengalami lagging time, serta diharapkan berdampak marginal bagi pertumbuhan kredit perbankan," kata Josua.
Selain itu, Josua menilai, bauran kebijakan makroprudensial yang rencananya juga akan dikeluarkan BI diharapkan dapat mendorong permintaan kredit perbankan, khususnya kredit konsumsi.
(dru) Next Article Ini Kata Bos BCA Setelah BI Naikkan Bunga Acuan
Most Popular