Bunga Acuan BI Sudah Naik, Mampukah Rupiah Menguat?

Herdaru Purnomo, CNBC Indonesia
18 May 2018 06:36
BI mencatat secara point-to-point, rupiah melemah sebesar 1,47% pada triwulan I 2018 dan 1,06% pada April 2018.
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto
Jakarta, CNBC Indonesia - Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) pada 16-17 Mei 2018 kemarin telah memutuskan untuk menaikkan BI 7-Day Reverse Repo Rate sebesar 25 bps menjadi 4,50% Hal ini dilakukan di tengah tingginya gejolak ekonomi global yang menekan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

BI mencatat secara point-to-point, rupiah melemah sebesar 1,47% pada triwulan I 2018 dan 1,06% pada April 2018.


"Ke depan, Bank Indonesia terus mewaspadai risiko ketidakpastian pasar keuangan global dengan tetap melakukan langkah-langkah stabilisasi nilai tukar sesuai nilai fundamentalnya, serta menjaga bekerjanya mekanisme pasar dan didukung upaya-upaya pengembangan pasar keuangan," demikian diungkapkan Gubernur BI Agus Martowardojo saat memimpin konferensi pers hasil RDG kemarin, Kamis (17/5/2018).

Agus memaparkan likuiditas dolar AS cenderung mengetat, yang kemudian mendorong kenaikan imbal hasil surat utang AS dan penguatan dolar AS sehingga menekan banyak mata uang lainnya. BI, sambung Agus Marto, memandang sejumlah risiko perekonomian global tetap perlu diwaspadai, antara lain, kenaikan FFR dan imbal hasil surat utang AS, kenaikan harga minyak, ketegangan hubungan dagang AS-Tiongkok, serta isu geopolitik terkait pembatalan kesepakatan nuklir antara AS dan Iran.

Ekonom Bank Mandiri, Andry Asmoro memprediksikan setelah kenaikan bunga acuan, tekanan kepada 'bond market' akan mereda. "Dengan kenaikan bunga acuan dan perbaikan rating maka pasar bond akan lebih atraktif," katanya kepada CNBC Indonesia.

"Kenaikan bunga acuan akan mendorong adanya modal masuk. Di mana hal ini akan membuat nilai tukar rupiah lebih kuat," imbuh Andry.

Nilai tukar rupiah belakangan terus melemah terhadap dolar AS hingga mencapai Rp 14.050/US$. Nilai rupiah sudah melemah 3,71% sejak awal 2018.


(dru) Next Article Tok! BI Rate Diputuskan Tetap 5,75%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular