
Kontrak Baru Adhi Karya Capai Rp 3,8 T April 2018
Tito Bosnia & Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
16 May 2018 17:05

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Adhi Karya Tbk (ADHI) mencatatkan perolehan kontrak baru sebesar Rp 3,8 triliun pada periode April 2018. Nilai kontrak baru tersebut tumbuh 25,9% dibandingkan dengan perolehan kontrak baru perseroan pada Maret 2018 senilai Rp 3 triliun.
Menurut informasi keterbukaan Bursa Efek Indonesia (BEI), realisasi perolehan kontrak baru pada April 2018 diantaranya proyek RSKIA Tahap II sebesar Rp 279,5 miliar, Apartemen Cordova sebesar Rp 164 miliar dan Novotel Bali sebesar Rp 153 miliar melalui anak usahanya PT Adhi Persada Gedung.
Sementara itu, kontribusi per lini bisnia pada perolehan kontrak baru April 2018 didominasi oleh lini bisnis konstruksi dan energy sebesar 88,2%, lalu properti sebesar 9,5% dan sisanya merupakan lini bisnis lain.
Berdasarkan segmentasi sumber dana, tercatat 11,4% berasal dari pemerintah, 43,2% dari BUMN, sementara swasta dan instansi lainnya sebesar 45,4%. Sedangkan untuk jenis proyek, sekitar 71,3% merupakan proyek gedung, 17,3% proyek jalan dan jembatan sedangkan sisanya proyek infrastruktur.
Progress LRT
Sementara itu, pembangunan prasarana kereta api ringan atau light rail transit (LRT) wilayah Jabodebek tahap I yang dibangun sejak September 2015 telah mencapai progress 37,4% pembangunan hingga tanggal 4 Mei 2018.
Rincian progress tersebut diantaranya, lintas pelayanan Cawang - Cibubur mencapai 59%, Cawang - Kuningan - Dukuh Atas mencapai 21,2% dan Cawang - Bekasi Timur mencapai 33,3%.
LRT Fase I dengan nilai pekerjaan sebesar Rp 22,8 triliun tersebut direncanakan selesai pada 2019 mendatang.
(hps) Next Article Terima Pembayaran LRT Rp 1,5 T, Arus Kas Adhi Karya Membaik
Menurut informasi keterbukaan Bursa Efek Indonesia (BEI), realisasi perolehan kontrak baru pada April 2018 diantaranya proyek RSKIA Tahap II sebesar Rp 279,5 miliar, Apartemen Cordova sebesar Rp 164 miliar dan Novotel Bali sebesar Rp 153 miliar melalui anak usahanya PT Adhi Persada Gedung.
Sementara itu, kontribusi per lini bisnia pada perolehan kontrak baru April 2018 didominasi oleh lini bisnis konstruksi dan energy sebesar 88,2%, lalu properti sebesar 9,5% dan sisanya merupakan lini bisnis lain.
Progress LRT
Sementara itu, pembangunan prasarana kereta api ringan atau light rail transit (LRT) wilayah Jabodebek tahap I yang dibangun sejak September 2015 telah mencapai progress 37,4% pembangunan hingga tanggal 4 Mei 2018.
Rincian progress tersebut diantaranya, lintas pelayanan Cawang - Cibubur mencapai 59%, Cawang - Kuningan - Dukuh Atas mencapai 21,2% dan Cawang - Bekasi Timur mencapai 33,3%.
LRT Fase I dengan nilai pekerjaan sebesar Rp 22,8 triliun tersebut direncanakan selesai pada 2019 mendatang.
(hps) Next Article Terima Pembayaran LRT Rp 1,5 T, Arus Kas Adhi Karya Membaik
Most Popular