Dapat Uang Hampir Rp 1 T, Royal Prima Beli Empat Rumah Sakit

Tito Bosnia, CNBC Indonesia
15 May 2018 10:54
Dua diantaranya merupakan rumah sakit khusus mata dan gigi sedangkan dua lainnya merupakan rumah sakit umum.
Foto: Tito Bosnia
Jakarta, CNBC Indonesia - Setelah mendapatkan dana segar dari pencatatan saham perdana (Initial Public Offering/IPO), PT Royal Prima Tbk (PRIM) manargetkan akan mengakuisisi empat rumah sakit baru sebagai langkah ekspansi bisnis perseroan.

Keempat rumah sakit tersebut diantaranya berlokasi di Kota Medan, Tebing Tinggi, Pekanbaru dan Tangerang. Dua diantaranya merupakan rumah sakit khusus mata dan gigi sedangkan dua lainnya merupakan rumah sakit umum.

"Kalau dari sisi ekspansi kami lebih prefer untuk akuisisi, karena kami tinggal renovasi-renovasi aja ya. Kalau untuk rumah sakit mata itu kami ada 4 ruang operasi karena kan daily care ya, sedangkan yang gigi itu 52 kursi," ujar Mok Siu Pen, Direktur PRIM di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (15/5/2018).

Dana ekspansi dialokasi 40% dana dari hasil IPO yaitu sebesar Rp 975 miliar. Sedangkan untuk 20% nya digunakan untuk renovasi dan peningkatan infrastruktur perseroan.

Peningkatan jumlah kapasitas jumlah tempat tidur akan dilakukan di rumah sakit Royal Pima Medan dan juga Jambi masing-masing sebanyak 350 tempat tidur.

"Di Medan rumah sakit kami itu swasta terbesar saat ini ada 754 bed, nanti tambah lagi jadi 1.100 bed. Kalau yang di Jambi saat ini ada 250 bed. Untuk occupancy kami itu 70%  bahkan pada 2016 itu 90% jadi mau tidak mau kami harus ekspansi ya," tambah Mok.

Selain itu, peningkatan skala bisnis perseroan juga akan dilakukan dengan manargetkan jumlah aset tanah (landbank) dari sebelumnya sebanyak 2 hektar menjadi 20 hektar pada 2020 mendatang.

"Landbank ada di Pulau Jawa dan Sumatera. Kami sudah rencana 2 tahun terakhir ini memang mau mengembangkan bisnis di Jawa ya, kami graduated nya pelan-pelan ya," ujar Mok.

Perseroan juga menargetkan pendapatan perseroan pada tahun ini mencapai Rp 445 miliar atau tumbuh lebih dari 100% dibandingkan dengan pendapatan pada 2017 sebesar Rp 177 miliar.

"Untuk bottom line (laba bersih) 2018 target Rp 45 miliar dibandingkan pada 2017 itu Rp 20 miliar laba bersihnya. Karena dengan IPO ini investor lebih banyak ya, karena kalau kami tidak IPO mau lebarkan bisnis nanti ga jelas aklau cuman bawa bendera Royal Prima," ujar Mok.

Selain itu, untuk meningkatkan kapasitas bisnis, perseroan juga menargetkan untuk melebarkan ekspansi nya ke Pulau Jawa salah satunya di Tangerang Banten.

Saat ini, perseroan memiliki 2 rumah sakit di Kota Medan dengan kapasitas 754 tempat tidur dan rumah sakit umum di Jambi dengan kapasitas 250 tempat tidur.

"Kalu kai melihat rumah sakit ini potensinya sangat bagus, karena jumlah bed masih sangat rendah dibandingkan dengan jumlah penduduk yang membutuhkan. Jadi potensi membuka rumah sakit baru masih sangat besar," tambah Mok.


Sementara itu, untuk dapat bersaing dengan rumah sakit serupa khususnya di Pulau Jawa, perseroan tetap mengatur strategi dengan memberikan pelayanan jasa dokter yang memiliki predikat spesialis dan juga pelayanan perawatan yang berbeda dengan rumah sakit umum lainnya.

Selain itu, pendapatan perseroan akan terus tumbuh didukung dengan mengatur pengeluaran biaya agar neraca keuangan tetap positif.

"Kami untuk design rumah sakit itu memperhatikan estetika design sehingga yang dateng ga stress jadi sekelas hotel karena kami rumah sakit Tipe B ya. Sedangkan layanan tertinggi itu dokter ga ada yang umum, kami semua spesialis," tambah Mok.
(hps) Next Article Bunga Bank Tinggi, IPO Jadi Pilihan Murah Cari Dana Segar

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular