
Beban Naik Tinggi, Laba XL Axiata Kuartal I Turun 66,81%
Ratelia Nabila, CNBC Indonesia
14 May 2018 18:40

Jakarta, CNBC Indonesia - PT XL Axiata Tbk (EXCL), salah satu operator telokomunikasi Indonesia, melaporkan kinerja keuangan kuartal I-2018 kurang memuaskan. Perusahaan membukukan penurunan laba bersih 66,81% pada 2018 menjadi Rp 15,43 miliar dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang tercatat sebesar Rp 46,50 miliar.
Beban perusahaan tercatat pada 2018 naik yang menyebabkan kinerja perusahaan tertekan sehingga tidak mampu membukukan kenaikan laba. Berdasarkan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) perusahaan membukukan kenaikan beban penyusutan sebesar 11,08% menjadi Rp 1,8 triliun.
Beban penjualan dan pemasaran naik 109,59% menjadi Rp 573,23 miliar dan beban gaji dan kesejahteraan karyawan naik 2,23% menjadi Rp 262,63 miliar.
Padahal perusahaan membukukan kenaikan pendapatan 4,47% menjadi Rp 5,50 triliun dibandingkan periode sebelumnya sebesar Rp 5,26 tirliun. Kenaikan pendapatam ditopang oleh kenaikan pendapatan dari data 30,65% pada 2018 menjadi Rp 3,4 triliun dibandingkan tahun lalu sebesar Rp 2,7 triliun.
Pendapatan dari jasa telekomunikasi lainnya naik 95,30% menjadi Rp 195,65 miliar dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 100,18 miliar dan sewa menara naik 3,24% menjadi Rp 80,91 miliar dibandingkan 2017 yang tercatat sebesar Rp 78,37 miliar.
Aset perusahaan pada 2018, naik 1,58% menjadi Rp 57,21 triliun dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 56,32 triliun. Liabilitas perusahaan, juga tercatat naik 2,54% menjadi Rp 35,57 triliun dibandingkan periode sebelumnya sebesar Rp 34,69 triliun.
(hps) Next Article Laba Indofood Naik Tipis 1,13% di Kuartal I-2018
Beban perusahaan tercatat pada 2018 naik yang menyebabkan kinerja perusahaan tertekan sehingga tidak mampu membukukan kenaikan laba. Berdasarkan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) perusahaan membukukan kenaikan beban penyusutan sebesar 11,08% menjadi Rp 1,8 triliun.
Beban penjualan dan pemasaran naik 109,59% menjadi Rp 573,23 miliar dan beban gaji dan kesejahteraan karyawan naik 2,23% menjadi Rp 262,63 miliar.
Pendapatan dari jasa telekomunikasi lainnya naik 95,30% menjadi Rp 195,65 miliar dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 100,18 miliar dan sewa menara naik 3,24% menjadi Rp 80,91 miliar dibandingkan 2017 yang tercatat sebesar Rp 78,37 miliar.
Aset perusahaan pada 2018, naik 1,58% menjadi Rp 57,21 triliun dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 56,32 triliun. Liabilitas perusahaan, juga tercatat naik 2,54% menjadi Rp 35,57 triliun dibandingkan periode sebelumnya sebesar Rp 34,69 triliun.
(hps) Next Article Laba Indofood Naik Tipis 1,13% di Kuartal I-2018
Most Popular