
Laba Produsen Susu Ultra Turun 31,70% Jadi Rp 167,12 M
Houtmand P Saragih, CNBC Indonesia
01 May 2018 22:05

Jakarta, CNBC Indonesia - Kinerja keuangan produsen susu kemasan Ultra pada kuartal I-2018 menurun dibandingkan dengan periode yang sama 2017. Kenaikan beban pokok penjualan membuat laba bersih PT Ultrajaya Milk Industri & Trading Company Tbk (ULTJ) turun 31,70% menjadi Rp 167,12 miliar.
Pada periode yang sama tahun lalu laba Ultrajaya tercatat senilai Rp 244,69 miliar.
Penjualan perseroan pada kuartal I tahun ini tercatat naik 10,38% menjadi Rp 1,30 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang tercatat sebesar Rp 1,18 triliun.
Akan tetapi kenaikan pendapat tersebut beriringan dengan kenaikan beban pokok penjualan sebesar 9,83% menjadi Rp 827,24 miliar dari Rp 753,19 miliar.
Selain itu, terjadi penurunan nilai aset sebesar 5,41% menjadi Rp 2 ,01 triliun dibandingkan akhir 2017 yang tercatat sebesar Rp 2,12 triliun.
Sementara itu, nilai liabilitas pada kuartal I tercatat senilai Rp 857,04 miliar, turun dibandingkan kuartal terakhir 2017 senilai Rp 978,18. Ini artinya pada kuartal I, perseroan membayar sebagian utang jatuh tempo pada periode tersebut.
Ekuitas perseroan cukup kuat tercatat senilai Rp 4,37 triliun. Meningkat dari akhir 2017 senilai Rp 4,2 triliun.
(hps/hps) Next Article Kuartal I Laba United Tractors Naik 69% Jadi Rp 2,53 T
Pada periode yang sama tahun lalu laba Ultrajaya tercatat senilai Rp 244,69 miliar.
Penjualan perseroan pada kuartal I tahun ini tercatat naik 10,38% menjadi Rp 1,30 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang tercatat sebesar Rp 1,18 triliun.
Selain itu, terjadi penurunan nilai aset sebesar 5,41% menjadi Rp 2 ,01 triliun dibandingkan akhir 2017 yang tercatat sebesar Rp 2,12 triliun.
Sementara itu, nilai liabilitas pada kuartal I tercatat senilai Rp 857,04 miliar, turun dibandingkan kuartal terakhir 2017 senilai Rp 978,18. Ini artinya pada kuartal I, perseroan membayar sebagian utang jatuh tempo pada periode tersebut.
Ekuitas perseroan cukup kuat tercatat senilai Rp 4,37 triliun. Meningkat dari akhir 2017 senilai Rp 4,2 triliun.
(hps/hps) Next Article Kuartal I Laba United Tractors Naik 69% Jadi Rp 2,53 T
Most Popular