
Produsen Keramik Essenza Masih Rugi Rp 4,33 M Kuartal I-2018
Ratelia Nabila, CNBC Indonesia
01 May 2018 19:13

Jakarta, CNBC Indonesia - Upaya PT Intikeramik Alamasri Intikeramik Alamasri Industri Tbk (IKAI) memperbaiki kinerja dengan menghentikan produksi keramik kualitas rendah tampaknya belum membuahkan hasil.
Kinerja perseroan pada kuartal-I 2108 masih kurang memuaskan karena masih rugi Rp 4,33 miliar. Angka tersebut sedikit membaik dibandingkan tahun lalu senilai Rp 4,56 miliar.
Pada periode tersebut pendapatan turun 93,61% menjadi Rp 583,09 juta dibandingkan pendapatan tahun lalu sebesar Rp 9,13 miliar.
Turunnya pendapatan, disebabkan oleh merosotnya penjualan lokal 95,64% menjadi 563,09 juta dibandingkan tahun lalu sebesar Rp 12,92 miliar.
Keputusan perseroan untuk menghentikan produksi keramik kualitas rendah membuat beban usaha turun 80,12% menjadi Rp 1,8 miliar dibandingkan tahun lalu sebesar Rp 9,06 miliar.
PT Intikeramik Alamasri Indsutri Tbk (IKAI), merupakan perusahaan keramik yang berfokus dalam produksi poerselain dan ubin dengan merek Essenza. Perusahaan, telah memasarkan produknya ke pasar domestik dan internasional seperti: Singapura, Thailand, Korea Selatan, Saudi Aarabia, Amerika Serikat, dan Rusia. Semua kegiatan oprasional, difokuskan di pabrik yang berlokasi di Tangerang dengan menggandeng entitas perusahaanny pt Internusa Keramik Alamasri.
Perseroan awal Maret lalu menyampaikan, berhenti memproduksi keramik kualitas rendah karena biaya produksi yang tidak efisien, dan lebih memilih untuk menjual produk keramik impor. Hal ini dilakukan perusahaan untuk meningkatkan efisiensi perusahaan dan berfokus pada jenis keramik premium.
Direktur Utama perusahaan Teuku Johas Raffli mengatakan saat ini perusahaan telah melakukan stabilisasi operasional dengan melakukan impor keramik setelah terjadinya disrupsi beberapa waktu lalu, seperti mahalnya energi yang digunakan untuk produksi. Selain itu, belum lama ini perusahaan juga baru saja melakukan restrukturisasi dari utang bank dan utang vendor.
"Saat ini sudah stabilisasi operasional dengan fokus impor. Tahap awal ini impor Rp 5 miliar dari uang akuisisi untuk impor initial, di kuartal kedua impor akan dilakukan kembali," kata Teuku di Gedung Bursa Efek Indonesia.
(hps) Next Article Kuartal I Laba United Tractors Naik 69% Jadi Rp 2,53 T
Kinerja perseroan pada kuartal-I 2108 masih kurang memuaskan karena masih rugi Rp 4,33 miliar. Angka tersebut sedikit membaik dibandingkan tahun lalu senilai Rp 4,56 miliar.
Pada periode tersebut pendapatan turun 93,61% menjadi Rp 583,09 juta dibandingkan pendapatan tahun lalu sebesar Rp 9,13 miliar.
Keputusan perseroan untuk menghentikan produksi keramik kualitas rendah membuat beban usaha turun 80,12% menjadi Rp 1,8 miliar dibandingkan tahun lalu sebesar Rp 9,06 miliar.
PT Intikeramik Alamasri Indsutri Tbk (IKAI), merupakan perusahaan keramik yang berfokus dalam produksi poerselain dan ubin dengan merek Essenza. Perusahaan, telah memasarkan produknya ke pasar domestik dan internasional seperti: Singapura, Thailand, Korea Selatan, Saudi Aarabia, Amerika Serikat, dan Rusia. Semua kegiatan oprasional, difokuskan di pabrik yang berlokasi di Tangerang dengan menggandeng entitas perusahaanny pt Internusa Keramik Alamasri.
Perseroan awal Maret lalu menyampaikan, berhenti memproduksi keramik kualitas rendah karena biaya produksi yang tidak efisien, dan lebih memilih untuk menjual produk keramik impor. Hal ini dilakukan perusahaan untuk meningkatkan efisiensi perusahaan dan berfokus pada jenis keramik premium.
Direktur Utama perusahaan Teuku Johas Raffli mengatakan saat ini perusahaan telah melakukan stabilisasi operasional dengan melakukan impor keramik setelah terjadinya disrupsi beberapa waktu lalu, seperti mahalnya energi yang digunakan untuk produksi. Selain itu, belum lama ini perusahaan juga baru saja melakukan restrukturisasi dari utang bank dan utang vendor.
"Saat ini sudah stabilisasi operasional dengan fokus impor. Tahap awal ini impor Rp 5 miliar dari uang akuisisi untuk impor initial, di kuartal kedua impor akan dilakukan kembali," kata Teuku di Gedung Bursa Efek Indonesia.
(hps) Next Article Kuartal I Laba United Tractors Naik 69% Jadi Rp 2,53 T
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular