
Masih Rugi, Produsen Sawit Ini Fokus Garap Bisnis di Papua
Tito Bosnia, CNBC Indonesia
14 May 2018 18:07

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJT) memfokuskan pembangunan pabrik kelapa sawit di Sorong, Papua Barat yang saat ini proses pembangunannya telah mencapai 23%.
Pembangunan pabrik kelapa sawit tersebut merupakan salah satu usaha peningkatan profit perseroan, dimana pada kuartal I-2018 perseroan mencatatkan rugi bersih sebesar US$ 1,2 juta atau Rp 16,86 miliar.
Angka kerugian tersebut tercatat turun signifikan dibandingkan dengan laba bersih perseroan pada kuartal-I 2017 sebesar US$ 23,90 juta atau Rp 334,80 miliar.
Berdasarkan rilis perseroan, pembangunan pabrik tersebut diperkirakan rampung pada kuartal-II 2019 mendatang dengan kapasitan produksi sebesar 90 MT/jamnya.
Selain itu, untuk keperluan pasar ekspor, perseroan juga sedang membangun fasilitas frozen line di Jember Jawa Timur yang diperkirakan rampung pada kuartal-III 2018 serta mampu memproduksi ekspor pertamanya pada awal 2019 mendatang.
Untuk mendorong pasar ekspor, ANJT membentuk joint venture dengan Asia Foods dalam memperoleh akses ke pasar ekspor utamanya yaitu Jepang.
Pada kuartal I tahun ini, ANJT tercatat meraih penjualan CPO sebanyak 42,83 juta ton dengan nilai penjualan mencapai US$ 24,9 juta. Sedangkan volume penjualan inti sawit pada kuartal-I tahun ini mencapai 11,45 juta ton atau senilai US$ 5,7 juta.
Sementara itu, untuk meningkatkan volume produksi dan penjualannya, perseroan menganggarkan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp 1,2 triliun. Adapun sumber dana capex tersebut berasal dari arus kas dari kegiatan operasi ANJT, dana kas internal, utang bank dan pendanaan lainnya.
(roy) Next Article Harga CPO Turun, Laba Austindo Anjlok 99,4% Jadi Rp 1,96 M
Pembangunan pabrik kelapa sawit tersebut merupakan salah satu usaha peningkatan profit perseroan, dimana pada kuartal I-2018 perseroan mencatatkan rugi bersih sebesar US$ 1,2 juta atau Rp 16,86 miliar.
Selain itu, untuk keperluan pasar ekspor, perseroan juga sedang membangun fasilitas frozen line di Jember Jawa Timur yang diperkirakan rampung pada kuartal-III 2018 serta mampu memproduksi ekspor pertamanya pada awal 2019 mendatang.
Untuk mendorong pasar ekspor, ANJT membentuk joint venture dengan Asia Foods dalam memperoleh akses ke pasar ekspor utamanya yaitu Jepang.
Pada kuartal I tahun ini, ANJT tercatat meraih penjualan CPO sebanyak 42,83 juta ton dengan nilai penjualan mencapai US$ 24,9 juta. Sedangkan volume penjualan inti sawit pada kuartal-I tahun ini mencapai 11,45 juta ton atau senilai US$ 5,7 juta.
Sementara itu, untuk meningkatkan volume produksi dan penjualannya, perseroan menganggarkan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp 1,2 triliun. Adapun sumber dana capex tersebut berasal dari arus kas dari kegiatan operasi ANJT, dana kas internal, utang bank dan pendanaan lainnya.
(roy) Next Article Harga CPO Turun, Laba Austindo Anjlok 99,4% Jadi Rp 1,96 M
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular