
Gubernur BI Akui Rupiah Jauh dari Nilai Fundamentalnya
Gita Rossiana & Monica Wareza, CNBC Indonesia
11 May 2018 17:22

Jakarta, CNBC Indonesia - Gubernur Bank Indonesia (BI), Agus Martowardojo, mengaku merosotnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hingga mencapai level Rp 14.000/US$ belakangan sudah tidak realistis. BI menilai hal tersebut diakibatkan kondisi ekonomi global yang cukup bergejolak.
"Melemahnya nilai tukar tidak sejalan dengan nilai fundamentalnya. Terkait hal tersebut, ini kondisi global, dan bisa mengganggu stabilitas ekonomi," kata Agus Marto setelah pertemuan dengan Dealer SUN dan Anggota Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) di Gedung Direktorat Jenderal Pajak, Jakarta, Jumat (11/5/2018).
Agus Marto menjelaskan, hal yang terjadi saat ini membawa BI untuk siap mengubah kebijakan moneter ke arah yang lebih ketat dan lebih ke arah stability over growth (mengarahkan ke stabilitas di atas dari pertumbuhan).
"Mengarahkan prioritas kebijakan moneter, menjaga stabilitas. BI telah menyampaikan bahwa ruang untuk penyesuaian suku bunga 7-Day RR terbuka," tambah Agus Marto.
Lebih jauh Agus Marto mengatakan, ke depan BI meyakini likuiditas rupiah dan valas akan terus dijaga sehingga kondisi ekonomi dalam negeri terus stabil.
(wed/wed) Next Article Rupiah Sempat Beraksi di Level 13.000-an
"Melemahnya nilai tukar tidak sejalan dengan nilai fundamentalnya. Terkait hal tersebut, ini kondisi global, dan bisa mengganggu stabilitas ekonomi," kata Agus Marto setelah pertemuan dengan Dealer SUN dan Anggota Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) di Gedung Direktorat Jenderal Pajak, Jakarta, Jumat (11/5/2018).
"Mengarahkan prioritas kebijakan moneter, menjaga stabilitas. BI telah menyampaikan bahwa ruang untuk penyesuaian suku bunga 7-Day RR terbuka," tambah Agus Marto.
Lebih jauh Agus Marto mengatakan, ke depan BI meyakini likuiditas rupiah dan valas akan terus dijaga sehingga kondisi ekonomi dalam negeri terus stabil.
(wed/wed) Next Article Rupiah Sempat Beraksi di Level 13.000-an
Most Popular