Realisasi Inflasi AS Bulan April Meleset

Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
11 May 2018 12:08
Kabar Baik bagi Pasar
Foto: CNBC
Angka inflasi bulan April ini lebih rendah dari yang diperkirakan analis.
 
"Ada lebih banyak berita baik dalam laporan ini daripada stabilnya inflasi inti yang mengejutkan,” kata Chris Low dari FTN Financial. "Harga barang turun, begitu juga jasa.”
 
Mickey Levy dari Berenberg Capital mengatakan tren harga stabil, dan seharusnya untuk sekarang ini meredakan kekhawatiran mengenai penguatan inflasi yang meluas dan berkelanjutan.
 
Dalam periode empat bulan pertama tahun ini inflasi tercatat 2,6%, sementara inflasi intinya adalah 2,4%, keduanya lebih tinggi daripada periode yang sama tahun 2017, menurut perhitungan Departemen Tenaga Kerja.
 
Beberapa analis menganggap hal tersebut sebagai bukti bahwa inflasi terus naik.
 
Sementara itu, data upah yang menunjukkan penghasilan per jam, disesuaikan dengan inflasi, tetap sama di April.
 
Para pembuat kebijakan The Fed mengamati secara seksama data upah dan harga untuk memutuskan kapan menaikkan suku bunga, meskipun mereka fokus pada indikator inflasi yang berbeda, indeks harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi.
 
"Laporan IHK ini tidak mengubah pandangan kami bahwa inflasi inti berangsur-angsur lebih tinggi dan bahwa inflasi harga konsumsi pribadi inti akan tinggi dan mungkin sedikit di atas target 2% The Fed untuk inflasi pada kuartal kedua," kata RDQ Economics dalam sebuah catatan penelitian.
 
Perdebatan itu adalah kunci bagi Wall Street, yang khawatir tentang kemungkinan The Fed menaikkan suku bunga acuannya dengan lebih agresif.


The Fed diperkirakan akan menaikkan suku bunganya sebanyak tiga kali tahun ini, di bulan Juni dan September setelah sebelumnya menaikkan suku bunganya di bulan Maret.

(prm)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular