Internasional
Mahathir Menangkan Pemilu, Bursa Malaysia Bisa Bergejolak
Roy Franedya, CNBC Indonesia
10 May 2018 20:58

Salah satu janji politik kebijakan ekonomi Pakatan Harapan adalah memangkas Pajak Barang dan Jasa yang diperkenalkan pada tahun 2015. Mahathir mengatakan aturan ini akan dibatalkan dan Malaysia akan kembali menggunakan pajak penjualan, Reuters melaporkan.
"Dalam waktu dekat, ada kemungkinan penurunan tajam dalam posisi fiskal, Mahathir mendorong ke depan dengan rencana untuk memangkas pajak Barang dan Jasa negara," tulis Capital Economics dalam sebuah catatan.
Negara, sekarang di "wilayah yang belum dipetakan", kemungkinan akan melihat ketergantungan yang lebih besar pada pendapatan terkait minyak dan penyempitan sumber pendapatan pemerintah jika masih melanjutkan kebijakan Pajak Barang dan Jasa, Anushka Shah, analis senior di Moody's Investor Service.
Moody's mengatakan beberapa dari janji-janji kampanye akan menjadi kredit negatif untuk Malaysia jika tidak ada penyesuaian lain yang dibuat. Namun, para analis optimis tentang perubahan kontrol partai setelah lebih dari 60 tahun Barisan Nasional berkuasa.
Hasil pemilu menimbulkan "kemungkinan bahwa Malaysia akhirnya bisa mulai mengatasi beberapa masalah kelembagaan yang menghambat prospek jangka panjang negara itu," Capital Economics menilai bahwa skandal 1MDB adalah "faktor kunci" untuk kemenangan oposisi.
(roy)
"Dalam waktu dekat, ada kemungkinan penurunan tajam dalam posisi fiskal, Mahathir mendorong ke depan dengan rencana untuk memangkas pajak Barang dan Jasa negara," tulis Capital Economics dalam sebuah catatan.
Hasil pemilu menimbulkan "kemungkinan bahwa Malaysia akhirnya bisa mulai mengatasi beberapa masalah kelembagaan yang menghambat prospek jangka panjang negara itu," Capital Economics menilai bahwa skandal 1MDB adalah "faktor kunci" untuk kemenangan oposisi.
(roy)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular