Saham Minyak dan Bank Berkibar, Wall Street Ditutup Menguat

Houtmand P Saragih, CNBC Indonesia
10 May 2018 06:34
Penguatan saham produsen minyak dan perbankan menjadi penopang penguatan, ditengah ekspektasi kenaikan suku bunga acuan The Federal Reserve (The Fed).
Foto: REUTERS/Stephen Yang
Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar saham Amerika Serikat (AS), Wall Street, ditutup menguat pada perdagangan Rabu (9/5/2018) waktu setempat. Penguatan saham produsen minyak dan perbankan menjadi penopang penguatan, ditengah ekspektasi kenaikan suku bunga acuan The Federal Reserve (The Fed).

Indeks Dow Jones ditutup naik 0,75% ke level 24.542,54. Indeks S&P 500 naik 0,97% ke level 2.697,79 dan indeks Nasdaq ditutup naik 1% ke level 7,339,91, seperti di kutip dari AFP.

Saham-saham yang terkait dengan minyak bumi menguat setelah Presiden AS Donald Trump memutuskan keluar dari kesepakatan nuklir Iran. Saham-saham seperti ExxonMobil, Chevron dan sejumlah perusahaan lain, terkait minyak, yang ada di daftar Indeks Dow Jones menguat pada perdagangan dini hari tadi.

"Sebagian besar investor mulai condong memprioritaskan saham energi setelah melihat ada stabilitas di sektor ini," kaata Senior Managing Director Manulife Asset Management Nate Thooft.

Sementara itu, harga saham bank-bank besar seperti Goldmand Sach dan Bank of America naik di atas 2% setelah investor merespons kenaikan yeild obligasi AS ke level 3%. Ini menimbulkan ekspektasi kenaikan suku bunga acuan yang berpotensi mendorong kenaikan pendapatan bank.

Sementara itu, saham Walmart anjlok 3,1% setelah mengumumkan akusisi 77% saham Flipkart senilai US$ 16 miliar. Saham Disney naik 1,8% setelah melaporkan kenaikan pendapatan sebesar 23% menjadi US$ 2,9 miliar.
(hps) Next Article Wall Street Memerah, Investor Makin Khawatir Perang Dagang

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular