Genjot Kinerja, Bukopin Beberkan Strategi Konsolidasi

Donald Banjarnahor, CNBC Indonesia
04 May 2018 09:52
PT Bank Bukopin Tbk membeberkan strategi konsolidasi dalam rangka menggenjot kinerja dan meningkatkan profitabilitas.
Foto: ist Bank Bukopin
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Bukopin Tbk membeberkan strategi konsolidasi dalam rangka menggenjot kinerja dan meningkatkan profitabilitas.

Direktur Utama Bank Bukopin Eko Rachmansyah Gindo mengatakan perseroan telah melakukan konsolidasi yang difokuskan pada pengembangan bisnis berbasis aktiva tertimbang menurut risiko (ATMR) rendah.

Selain itu, perseroan juga menggenjot penghimpunan sumber dana murah, peningkatran fee based income dan perbaikan efisiensi operasional.

"Kami juga melakukan percepatan peningkatan kualitas kredit dan penjualan agunan yang diambil alih," ujar Eko dalam siaran pers yang diterima CNBC Indonesia, Jumat (4/5/2018).

Menurut Eko, pasca RUPSLB pada Januari 2018, telah dibentuk satu direktorat baru yang fokus dalam pengembangan bisnis konsumer melalui peningkatan sinergi dengan Bukopin Finance dan peningkatan kerja sama dengan pengembang untuk memacu penyaluran KPR.

"Pengembangan bisnis konsumer (KPM dan KPR) ini dilakukan sejalan dengan strategi peningkatan bisnis berbasis ATMR rendah," ujarnya.

Eko menambahkan untuk jangka panjang Perseroan telah menyiapkan bisnis masa depan melalui bisnis startup dan aliansi fintech serta menjangkau nasabah baru dari generasi milenial dengan penerapan core banking system berbasis digital.

"Disamping itu, Perseroan juga terus meningkatkan kualitas manajemen risiko, compliance dan pengendalian internal yang lebih kuat," ujarnya.

Eko menegaskan bahwa Bank Bukopin secara fundamental kinerja dan operasional Perseroan saat ini berada dalam kondisi yang kuat dan baik serta tetap tumbuh berkelanjutan.

Hingga triwulan I-2018 kinerja Bank Bukopin tumbuh sesuai target yang ditetapkan manajemen, dengan posisi laba sebelum pencadangan tumbuh sebesar 28,6% menjadi Rp295,7 miliar. Adapun laba bersih tumbuh sekitar 10% menjadi Rp 126,7 miliar

"Pencapaian itu menunjukkan bahwa kinerja Perseroan hingga saat ini tumbuh on track," ujarnya.

Pada periode yang sama, Bank Bukopin juga membukukan pencadangan sebesar Rp155 miliar dan menurunkan NPL absolut, sehingga rasio NPL Net per 31 Maret 2018 mencapai 4,47%, membaik dari sebelumnya 6,37% pada posisi 31 Desember 2017.

Posisi likuiditas Perseroan juga terjaga yang terlihat dari posisi LDR yang berada pada kisaran 79% dan penghimpunan Dana Pihak Ketiga mencapai Rp 90,1 triliun. Secara keseluruhan posisi aset Perseroan per 31 Maret 2018 mencapai Rp 107,7 triliun, meningkat Rp 1,3 triliun dibandingkan dengan posisi 31 Desember 2017.


(dru) Next Article Bukopin Revisi Laporan Keuangan, Begini Respons Ernst & Young

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular