
Internasional
New York Times Gaet 139.000 Pelanggan Baru di Kuartal I-2018
Prima Wirayani, CNBC Indonesia
04 May 2018 07:18

New York, CNBC Indonesia - Harian The New York Times, yang sempat disebut Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump sebagai koran yang gagal, berhasil membukukan 139.000 pelanggan online baru sepanjang tiga bulan pertama tahun ini, kata media tersebut hari Kamis (3/5/2018).
Pelanggan untuk versi digital saja saat ini telah mencapai 2,8 juta, kata harian yang sedang mengembangkan jangkauannya secara nasional maupun global untuk menghadapi kompetisi di era online, AFP melaporkan.
Langganan dan penjualan per eksemplar sekarang berkontribusi terhadap 63% pendapatan perusahaan dibandingkan 30% dari iklan. Jumlah pendapatan iklan tersebut turun dari 50% pada tahun 2011.
Saat langganan dan penjualan edisi cetak naik 7,5% selama kuartal pertama, pendapatan iklan turun 3,4%.
Penurunan pendapatan iklan itu secara mengejutkan terjadi lebih dalam di segmen iklan online yang turun 6% secara tahunan dibandingkan untuk edisi cetak yang turun 2% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
New York Times mengatakan hal itu terjadi akibat memuncaknya jangkauan pembacanya selama kuartal I-2017 yang juga merupakan masa awal kepemimpinan Trump.
Sementara itu, laba bersih perusahaan naik 67% menjadi US$21,9 juta (Rp 306 miliar) akibat perubahan aturan fiskal.
Selama triwulan terakhir tahun lalu, harian ini mengatakan telah menggaet 157.000 pelanggan digital baru yang melampaui capaian di dua kuartal sebelumnya.
Bulan lalu, New York Times dan The Washington Post berbagi penghargaan Pulitzer, yang merupakan penghargaan tertinggi di bidang jurnalistik, atas laporan mereka mengenai campur tangan Rusia dalam pemilu 2016 di AS dan hubungan antara aktor Rusia dengan tim kampanye Trump, tim transisinya, dan pemerintahannya.
(prm) Next Article Berebut Cuan Belanja Iklan
Pelanggan untuk versi digital saja saat ini telah mencapai 2,8 juta, kata harian yang sedang mengembangkan jangkauannya secara nasional maupun global untuk menghadapi kompetisi di era online, AFP melaporkan.
Langganan dan penjualan per eksemplar sekarang berkontribusi terhadap 63% pendapatan perusahaan dibandingkan 30% dari iklan. Jumlah pendapatan iklan tersebut turun dari 50% pada tahun 2011.
Penurunan pendapatan iklan itu secara mengejutkan terjadi lebih dalam di segmen iklan online yang turun 6% secara tahunan dibandingkan untuk edisi cetak yang turun 2% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
New York Times mengatakan hal itu terjadi akibat memuncaknya jangkauan pembacanya selama kuartal I-2017 yang juga merupakan masa awal kepemimpinan Trump.
Sementara itu, laba bersih perusahaan naik 67% menjadi US$21,9 juta (Rp 306 miliar) akibat perubahan aturan fiskal.
Selama triwulan terakhir tahun lalu, harian ini mengatakan telah menggaet 157.000 pelanggan digital baru yang melampaui capaian di dua kuartal sebelumnya.
Bulan lalu, New York Times dan The Washington Post berbagi penghargaan Pulitzer, yang merupakan penghargaan tertinggi di bidang jurnalistik, atas laporan mereka mengenai campur tangan Rusia dalam pemilu 2016 di AS dan hubungan antara aktor Rusia dengan tim kampanye Trump, tim transisinya, dan pemerintahannya.
(prm) Next Article Berebut Cuan Belanja Iklan
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular