Negosiasi Diprediksi Alot, Indeks Shanghai & Hang Seng Turun

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
03 May 2018 08:47
Indeks Shanghai dibuka melemah 0,22% ke level 3.074,52, sementara indeks Hang Seng anjlok 1,04% ke level 30.405,48.
Foto: Reuters
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Shanghai dibuka melemah 0,22% ke level 3.074,52, sementara indeks Hang Seng anjlok 1,04% ke level 30.405,48. Kedua indeks ini menyusul Straits Times yang telah terlebih dahulu dibuka turun 0,83%.

Sentimen negatif bagi bursa saham China dan Hong Kong datang dari pernyataan the Federal Reserve selaku bank sentral AS pada dini hari tadi (3/5/2018). Walaupun suku bunga acuan tetap ditahan seperti estimasi pelaku pasar, the Fed mengungkapkan bahwa inflasi dan inflasi inti telah bergerak menuju target sebesar 2%.

Pernyataan tersebut merupakan sebuah peningkatan dari pernyataan pada bulan maret lalu, dimana kala itu the Fed mengungkapkan bahwa kedua indikator tersebut telah bertengger di bawah 2%. Ketakutan atas kenaikan suku bunga acuan yang lebih agresif dari rencana pun kembali menyeruak ke permukaan.

Masalahnya, kenaikan suku bunga yang kelewat agresif bisa 'mematikan' ekonomi Negeri Paman Sam yang merupakan importir dari produk-produk ekspor asal China dan Hong Kong. Hal ini membebani bursa saham pada sesi awal perdagangan.

Kemudian, investor juga dipaksa bermain aman menjelang pertemuan delegasi AS dengan pejabat pemerintahan China pada hari ini dan besok (4/5/2018). Pertemuan ini dimaksudkan untuk membicarakan isu-isu terkait perdagangan. Namun, pertemuan ini nampaknya tak akan berlangsung mulus.

Seorang pejabat senior dari pemerintahan China mengatakan bahwa Negeri Panda tersebut tak akan mengalah kepada AS. China disebutnya tak akan menerima berbagai kondisi yang disyaratkan oleh AS guna memulai negosiasi, seperti memaksa China untuk mengabaikan program manufaktur jangka panjang ataupun menipiskan surplus neraca perdagangan hingga US$ 100 miliar.

Sebelum pertemuan tersebut berlangsung pada hari ini, tensi antar kedua negara memang sudah terlebih dahulu dibuat panas. Pada hari ini waktu setempat, Pentagon telah melarang took-toko ritel di markas militer AS untuk menjual ponsel buatan ZTE dan Huawei terkait alasan keamanan.

Bagi ZTE yang bermarkas di Zhenzhen, hal tersebut tentu menjadi pukulan telak. Pasalnya, belum lama ini perusahaan telah dilarang untuk membeli komponen dari perusahaan asal AS selama 7 tahun lamanya.

Pelarangan tersebut merupakan imbas dari kegagalan ZTE dalam mematuhi kesepakatan dengan pemerintahan AS setelah terbukti bersalah tahun lalu di pengadilan federal Texas karena mengirimkan produknya secara ilegal ke Iran.



(roy) Next Article Yakin AS-China Bakal Damai, Bursa China Menghijau

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular