Libur Bersama Hingga Pelemahan Rupiah Jadi Perhatian Investor

Ratelia Nabila, CNBC Indonesia
03 May 2018 08:17
Nilai tukar rupaih terlemah ke-4 di Asia.
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Jakarta, CNBC Indonesia - Pada perdagangan bursa kemarin (2/5/2018) investor banyak memberikan perhatian pada isu-isu tertentu untuk mendukung keputusan dalam bertransaksi di bursa saham.

Berikut adalah serangkaian peristiwa dan kinerja perusahaan dirangkum oleh CNBC Indonesia:

1. Kebanyakan Libur, Ini Keluhan Investor kepada Bursa Efek Indonesia.

Manajemen Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali mengeluhkan panjangnya libur bersama. Libur yang terlalu panjang membuat transaksi tidak efektif karena kliring bank-bank mengikuti agenda pemerintah.

Selain itu, terdapat beberapa poin yang dikeluhkan oleh investor diantaranya: kebijakan libur yang seharusnya ditentukan secara jelas, mata uang Indonesia yang masih volatile, perdagangan dometik yang masih belum bisa dibuka 24 jam, dan pengaturan cuti pegawai yang harus disesuaikan dengan transaksi bursa internasional.

2. Rupiah Tembus Rp 14.000, Rupiah Terlemah ke-4 di Asia.

Kemarin, nilai tukar rupiah terhadap dolar melemah kembali mendekati level psikologis Rp 14.000/US$. Mata uang regional pun melemah terhadap dolar AS, tetapi rupiah termasuk yang paling dalam.

Soal depresiasi, rupiah menempati posisi keempat setelah dolar Taiwan, yuan China dan peso Filipina. Ancaman inflasi dan konsensus The Fed, mengerek nilai rupiah bergerak ke zona negatif. Meskipun, The Fed menyatakan masih akan mempertahankan suku bunga acuan pada pertemuan bulan ini, tetapi mulai membuka jalan untuk kenaikan pada Juni.

3. Optimis Mengenai Ekonomi Indonesia, Presiden JP Morgan Temui Jokowi.

Petinggi Lembaga finansial dan perbankan internasional, JP Morgan Chase, menyambangi Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo untuk menampaikan isu mengenai investasi dan cyber security. JP Morgan diwakili langsung oleh CEO Jaime Dimon bersama ‎Managing Director & Senior Country Officer (CEO) Indonesia Haryanto T Budiman.
 
Menurut, CEO JP Morgan Jaime Dimon, Indonesia telah berhasil melaukan pekrjaan yang cukup baik dalam membangun ekonomi dan masyarakatnya. Selain itu, pertemuan antara petinggi JP Morgan dengan Presiden RI Joko Widodo, diharapkan dapat menjadi itikad baik yang menghapus kecemasan Indonesia dalam menanggapi riset JP Morgan mengenai Surat Utang Negara (SUN) pada November 2016.

4. Tan Rise Property IPO, Incar Rp 250 Milyar Dana Publik.

PT Tanrise Property, perusahaan yang berbasis di Surabaya, berencana untuk melepaskan 15% saham ke publik melalui initial public offering atau penawaran saham perdana (IPO). Manajemen menargetkan dana sebesar Rp 250 miliar.

Direktur Utama Tanrise Property Hermanto Tanoto mengatakan dengan melepas sahamnya ke publik, perusahaan berencana untuk mengembangkan asetnya di bidang office tower (perkantoran) dan landed house (rumah tapak).  Hingga akhir Desember 2017 lalu, perusahaan memiliki aset senilai Rp 3,2 triliun dan ekuitas sebesar Rp 1,4 triliun. Selain itu, perusahaan memiliki landbank seluas 212 hektar.

(roy/roy) Next Article Pasca Libur Lebaran, IHSG Anjlok

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular