
Adi Sarana Bagi Dividen Rp 41,2 M dan Kembangkan Lelang Motor
Tito Bosnia, CNBC Indonesia
30 April 2018 17:38

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) membagikan dividen sebesar Rp 41,2 miliar atau sejumlah 40% dari total laba bersih perseroan tahun buku 2017 sebesar Rp 103 miliar.
Setiap pemegang saham perseroan berhak mendapatkan Rp 12/saham sebagai dividen tunai. Sedangkan 60% laba bersih ASSA akan disisihkan sebagai dana cadangan serta laba ditahan untuk modal perseroan kedepannya.
Pada tahun ini, perseroan juga menargetkan perumbuhan laba bersih sebesar 25% hingga 30% dari laba pada tahun 2017.
"Kenaikan target laba bersih tersebut dilihat dari ekonomi Indonesia yang stabil tahun ini. Perkembangan infrastruktur yang merata diharapkan dapat memebuat bisnia perseroan yaitu penyewaan mobil dan logistik akan terus tumbuh," ujar Hindra Tanujaya, Corporate Secretary ASSA, di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (30/4/2018).
Selain itu, pada tahun ini pihaknya menargetkan pertumbuhan pendapatan sebesar 20% menjadi Rp 1,8 triliun dibandingkan dengan pendapatan ASSA pada 2017 sebesar Rp 1,57 triliun.
Peningkatan laba tersebut seiring dengan pemenambahan bisnis usaha lelang motor, peningkatan bisnis usaha logistic serta pengembangan bisnis lelang perseroan. "Kami menargetkan untuk anggaran modal kerja atau capital expenditure (capex) tahun ini sebesar Rp 1,2 triliun. Hampir semua pendanaan berasal dari perbankan," tambah Projo Sunarjanto.
Assa Kembangkan Bisnis Lelang Motor dan Logistik
Lelang Motor
Tahun ini Adi Sarana Armada juga akan mengembangkan bisnis lelang motor serta bisnis logistic pada tahun ini. Minat masyarakat untuk memiliki sepeda motor setiap tahun meninkat, baik motor baru maupun bekas.
"Kami untuk yang lelang motor ini diperkirakan akan memberikan total kontribusi pendapatan perseroan kedepannya yaitu mungkin di bawah 5%. Selain itu kami juga akan memperbanyak frekuensi jumlah lelang kami baik mobil dan motor yang biasa sebulan sekali jadi seminggu sekali," ujar Hindra tanujaya, Corporate Secretary ASSA, di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (30/4/2018).
Hingga saat ini, pihaknya telah memiliki balai lelang yang tersebar di 11 kota besar di seluruh wilayah Indonesia.
Selain itu, untuk bisnis logistik perseroan akan mengembangkan bisnis usaha penyewaan kendaraan logistik truk besar yang akan berkontribusi pada target pertumbuhan pendapatan sebesar 20% pada akhir tahun ini.
Perseroan juga sedang menentuak rekan-rekan bisnis dalam pengembangan usaha penyewaan kendaraan logistic, demi meningkatkan utilisasi dan profit yang maksimal dari bisnis tersebut.
"Truk besar ini harus ada partnership antara kedua belah pihak ya, supaya utilisasi tidak babak belur. Karena ini kan satu truk saja modalnya besar bisa Rp 1 miliar jadi kalau bisa memang harus maksimal," tambah Projo Sunarjanto, President Director ASSA dalam kesempatan yang sama.
Untuk tahun ini, pihaknya juga sedang melakukan pengembangan pemanfaatan lahan untuk memperbesar utilisasi perseroan. Pemanfaatan lahan tersebut diperkirakan dapat meningkatkan jumlah volume kendaraan lelang.
Pengembangan bisnis tersebut didorong dengan anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) perseroan 2018 sebesar Rp 1,2 triliun.
"Untuk lahan tahun ini kami akan ada beli dan sewa lahan di Medan dan Makassar masing-masing satu hektar luasnya, lalu juga ada di Lampung ya. Kami manfaatkan ini untuk bisa menambahkan volume lelang," ujar Hindra.
(hps) Next Article Semua Laba ITMG Jadi Dividen, Tiap Saham Dapat Rp 2.045
Setiap pemegang saham perseroan berhak mendapatkan Rp 12/saham sebagai dividen tunai. Sedangkan 60% laba bersih ASSA akan disisihkan sebagai dana cadangan serta laba ditahan untuk modal perseroan kedepannya.
Pada tahun ini, perseroan juga menargetkan perumbuhan laba bersih sebesar 25% hingga 30% dari laba pada tahun 2017.
Selain itu, pada tahun ini pihaknya menargetkan pertumbuhan pendapatan sebesar 20% menjadi Rp 1,8 triliun dibandingkan dengan pendapatan ASSA pada 2017 sebesar Rp 1,57 triliun.
Peningkatan laba tersebut seiring dengan pemenambahan bisnis usaha lelang motor, peningkatan bisnis usaha logistic serta pengembangan bisnis lelang perseroan. "Kami menargetkan untuk anggaran modal kerja atau capital expenditure (capex) tahun ini sebesar Rp 1,2 triliun. Hampir semua pendanaan berasal dari perbankan," tambah Projo Sunarjanto.
Assa Kembangkan Bisnis Lelang Motor dan Logistik
Lelang Motor
Tahun ini Adi Sarana Armada juga akan mengembangkan bisnis lelang motor serta bisnis logistic pada tahun ini. Minat masyarakat untuk memiliki sepeda motor setiap tahun meninkat, baik motor baru maupun bekas.
"Kami untuk yang lelang motor ini diperkirakan akan memberikan total kontribusi pendapatan perseroan kedepannya yaitu mungkin di bawah 5%. Selain itu kami juga akan memperbanyak frekuensi jumlah lelang kami baik mobil dan motor yang biasa sebulan sekali jadi seminggu sekali," ujar Hindra tanujaya, Corporate Secretary ASSA, di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (30/4/2018).
Hingga saat ini, pihaknya telah memiliki balai lelang yang tersebar di 11 kota besar di seluruh wilayah Indonesia.
Selain itu, untuk bisnis logistik perseroan akan mengembangkan bisnis usaha penyewaan kendaraan logistik truk besar yang akan berkontribusi pada target pertumbuhan pendapatan sebesar 20% pada akhir tahun ini.
Perseroan juga sedang menentuak rekan-rekan bisnis dalam pengembangan usaha penyewaan kendaraan logistic, demi meningkatkan utilisasi dan profit yang maksimal dari bisnis tersebut.
"Truk besar ini harus ada partnership antara kedua belah pihak ya, supaya utilisasi tidak babak belur. Karena ini kan satu truk saja modalnya besar bisa Rp 1 miliar jadi kalau bisa memang harus maksimal," tambah Projo Sunarjanto, President Director ASSA dalam kesempatan yang sama.
Untuk tahun ini, pihaknya juga sedang melakukan pengembangan pemanfaatan lahan untuk memperbesar utilisasi perseroan. Pemanfaatan lahan tersebut diperkirakan dapat meningkatkan jumlah volume kendaraan lelang.
Pengembangan bisnis tersebut didorong dengan anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) perseroan 2018 sebesar Rp 1,2 triliun.
"Untuk lahan tahun ini kami akan ada beli dan sewa lahan di Medan dan Makassar masing-masing satu hektar luasnya, lalu juga ada di Lampung ya. Kami manfaatkan ini untuk bisa menambahkan volume lelang," ujar Hindra.
(hps) Next Article Semua Laba ITMG Jadi Dividen, Tiap Saham Dapat Rp 2.045
Most Popular