
Maaf, Suku Bunga Acuan BI 7-Day RR Belum Pasti Naik
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
27 April 2018 14:58

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) mengaku tidak akan tergesa-gesa melakukan penyesuaian suku bunga acuan BI 7-Day Reverse Repo. Meskipun peluang pengetatan kebijakan moneter terbuka lebar, namun ada kemungkinan arah kebijakan bank sentral ke depan tidak akan agresif.
"BI melihat peluang kenaikan terbuka, Tapi belum pasti [menaikan suku bunga] kami lakukan itu. Kami kaji dulu," kata Gubernur BI Agus Martowardojo di kompleks BI, Jumat (27/4/2018).
BI menegaskan, kebijakan moneter yang akan ditempuh ke depan akan tetap dilakukan dengan mengedepankan prinsip kehati-hatian, terukur, serta, mengacu pada perkembangan data terkini maupun proyeksi prospek perekonomian domestik tahun ini.
Apabila tekanan rupiah tak mampu menjangkar ekspektasi inflasi, maka bukan tidak mungkin BI melakukan penyesuaian suku bunga. Namun, jika situasi kondusif, BI merasa tidak perlu untuk melakukan penyesuaian suku bunga,
"Kami akan melihat kondisi sekarang dan ke depan," katanya.
BI menegaskan, akan terus berada di pasar dan tak segan melakukan stabilisasi nilai tukar apabila terlempar jauh dari fundamentalya. Pelemahan rupiah saat ini, diklaim karena kondisi global, lantaran fundamental ekonomi domestik saat ini dalam keadaan kondusif.
"Jadi kami sampaikan kondisi dinamikan global ini akan berdampak pada Indonesia," jelasnya.
(dru) Next Article Tahan Bunga Acuan 6%, BI Keluarkan 6 Kebijakan 'Akomodatif'
"BI melihat peluang kenaikan terbuka, Tapi belum pasti [menaikan suku bunga] kami lakukan itu. Kami kaji dulu," kata Gubernur BI Agus Martowardojo di kompleks BI, Jumat (27/4/2018).
BI menegaskan, kebijakan moneter yang akan ditempuh ke depan akan tetap dilakukan dengan mengedepankan prinsip kehati-hatian, terukur, serta, mengacu pada perkembangan data terkini maupun proyeksi prospek perekonomian domestik tahun ini.
"Kami akan melihat kondisi sekarang dan ke depan," katanya.
BI menegaskan, akan terus berada di pasar dan tak segan melakukan stabilisasi nilai tukar apabila terlempar jauh dari fundamentalya. Pelemahan rupiah saat ini, diklaim karena kondisi global, lantaran fundamental ekonomi domestik saat ini dalam keadaan kondusif.
"Jadi kami sampaikan kondisi dinamikan global ini akan berdampak pada Indonesia," jelasnya.
(dru) Next Article Tahan Bunga Acuan 6%, BI Keluarkan 6 Kebijakan 'Akomodatif'
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular