IHSG Anjlok 3%, Bos BEI: Dana Asing Masih di Indonesia

Ratelia Nabila & Monica Wareza, CNBC Indonesia
26 April 2018 18:43
Satu hal yang paling menarik secara tahunan (yoy) asing keluar US$7 miliar tetapi masuk US$8,5 miliar dari pasar obligasi.
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Jakarta, CNBC Indonesia - Manajemen Bursa Efek Indonesia (BEI) mencoba memberikan obat penenangn bagi pelaku pasar. Saat ini kondisi pasar modal masih cukup bagus meski indeks harga saham gabungan (IHSG) terkoreksi hingga 3%.

Direktur Utama BEI, Tito Sulistio, mengatakan hingga Maret 2018, pendapatan emiten di LQ-45 telah tumbuh 14,51%. Pendapatan semua perusahaan yang terdaftar di BEI tumbuh 24%.

Selain itu, investor aktif pada 2015 mencapai 19.500 investor, tahun 2016 sebanyak 25.800 investor, tahun 2017 sebanyak 31.000 investor.

"Satu hal yang paling menarik secara tahunan (yoy) asing keluar US$7 miliar tetapi masuk US$8,5 miliar dari pasar obligasi," ujar Tito saat konferensi Pers di Gedung BEI, Kamis (26/4/2018).

Tito menambahkan dana asing masih ada di Indonesia. "Pertumbuhan kita dibandingkan negara ASEAN masih bagus. Saya anggap kita percaya diri. Artinya, ada harta karun di sini," ujarnya.
(roy/roy) Next Article Pasca Libur Lebaran, IHSG Anjlok

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular