Perlonggar Outflow, Bursa China dan Singapura Sempat Naik

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Strait Times menguat 0,41% pada saat pembukaan ke level 3.582,61, sementara indeks Shanghai dan Hang Seng juga dibuka menguat masing-masing sebesar 0,05% dan 0,16%.

Momentum bagi bursa saham kawasan Asia datang dari pelemahan dolar AS. Sampai dengan berita ini diturunkan, indeks dolar AS terkoreksi sebesar 0,02% ke level 91,146.

Dari sisi ekonomi, investor menantikan rilis data pertumbuhan produksi industri Singapura periode Maret yang rencananya dirilis pada pukul 12:00 WIB. Dari Hong Kong, ada data ekspor-impor periode Maret yang akan dirilis pada pukul 15:30 WIB.

Sentimen positif lainnya datang dari keputusan China untuk melonggarkan aliran modal keluar dari negerinya. Kini, investor institusi yang beroperasi disana bisa menginvestasikan dana kelolaannya pada instrumen yang berada di luar negeri sampai dengan batas atas senilai US$ 98,33 miliar, naik dari sebelumnya yang hanya sebesar US$ 89,99 miliar.

Penguatan Yuan yang sudah terjadi sepanjang tahun ini telah menghilangkan kekhawatiran terkait depresiasi Yuan secara signifikan ketika restriksi aliran modal keluar diperlonggar. Sepanjang tahun ini sampai dengan akhir perdagangan kemarin (25/4/2018), Yuan telah menguat 2,77% terhadap dolar AS.

Dengan adanya pelonggaran tersebut, maka dana yang tak kecil jumlahnya berpotensi menyerbu bursa saham lain di kawasan Asia, sehingga berpotensi meningkatkan harga.

Pelonggaran ini merupakan bukti nyata dari janji pemerintahan China untuk semakin membuka sistem keuangannya kepada dunia. Selain melonggarkan batas atas aliran modal keluar, pemerintah China juga sempat berujar bahwa akses bagi bank asing di China akan diperbesar.
(hps) Next Article Hasil Negosiasi AS-China Dinanti, Bursa Saham Asia Melemah