
Kuartal I-2018 Laba Bersih CIMB Niaga Rp 877 M, Naik 37%
gita rossiana, CNBC Indonesia
25 April 2018 17:22

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) mencatatkan kenaikan laba bersih pada kuartal I-2018. Laba bersih bank milik CIMB Grup ini mencapai Rp 877 miliar atau tumbuh 37% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 640 miliar.
Kenaikan laba bersih CIMB Niaga berasal dari pendapatan non bunga yang naik 38,5% secara tahunan (year on year/yoy) menjadi Rp 992 miliar dan penurunan biaya pencadangan sebesar 21,2%.
"Kami membukukan kinerja positif pada kuartal I 2018 seiring dengan kondisi makro ekonomi yang menunjukkan perbaikan secara perlahan. Pendapatan operasional naik 5,6% (yoy) menjadi Rp 4 triliun sedangkan biaya meningkat 4,4% (yoy) menjadi Rp2,0 triliun. Perbaikan progresif yang kami lakukan terkait pengelolaan kualitas aset berhasil menurunkan biaya pencadangan sebesar 21,2% 9 (yoy). Hasilnya, laba bersih tumbuh 37,0% 9 (yoy) menjadi Rp 877 miliar," ujar Presiden Direktur CIMB Niaga Tigor M. Siahaan dalam keterangan resmi, Rabu (25/4/2018).
Pada kuartal I-2018, kredit yang disalurkan mencapai Rp 179,1 triliun atau tumbuh 1,8% dengan dana pihak ketiga (DPK) mencapai Rp 191,5 triliun. Aset CIMB Niaga mencapai Rp 257,5 triliun
"Strategi yang kami ambil untuk fokus pada kredit pemilikan rumah maupun segmen UKM terus menampakkan hasil, dengan angka pertumbuhan masing-masing 9,9% dan 5,3%, sementara kredit Korporasi dan Komersial tumbuh masing-masing 7,3% dan 4,9%," Tigor menambahkan.
Di segmen perbankan Syariah, total pembiayaan Unit Usaha Syariah CIMB Niaga (CIMBĀ Niaga Syariah) mencapai Rp 17,4 triliun atau meningkat 58,5% dengan DPK tumbuh 8,08% menjadi Rp 17,6 triliun.
Bisnis syariah telah berkontribusi 9,7% dari total pembiayaan CIMB Niaga atau meningkat 6,2% dari tahun sebelumnya. Capital adequacy ratio atau rasio kecukupan modal (CAR) CIMB Niaga tercatat sebesar 19,13% per 31 Maret 2018.
(roy/roy) Next Article Kredit Tumbuh 3%, Laba CIMB Niaga Naik 28% Jadi Rp 1,8 T
Kenaikan laba bersih CIMB Niaga berasal dari pendapatan non bunga yang naik 38,5% secara tahunan (year on year/yoy) menjadi Rp 992 miliar dan penurunan biaya pencadangan sebesar 21,2%.
"Strategi yang kami ambil untuk fokus pada kredit pemilikan rumah maupun segmen UKM terus menampakkan hasil, dengan angka pertumbuhan masing-masing 9,9% dan 5,3%, sementara kredit Korporasi dan Komersial tumbuh masing-masing 7,3% dan 4,9%," Tigor menambahkan.
Di segmen perbankan Syariah, total pembiayaan Unit Usaha Syariah CIMB Niaga (CIMBĀ Niaga Syariah) mencapai Rp 17,4 triliun atau meningkat 58,5% dengan DPK tumbuh 8,08% menjadi Rp 17,6 triliun.
Bisnis syariah telah berkontribusi 9,7% dari total pembiayaan CIMB Niaga atau meningkat 6,2% dari tahun sebelumnya. Capital adequacy ratio atau rasio kecukupan modal (CAR) CIMB Niaga tercatat sebesar 19,13% per 31 Maret 2018.
(roy/roy) Next Article Kredit Tumbuh 3%, Laba CIMB Niaga Naik 28% Jadi Rp 1,8 T
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular