Harga CPO dan Batu Bara Kompak Melemah

Houtmand P Saragih & Anthony Kevin, CNBC Indonesia
24 April 2018 11:25
Sementara itu, harga batu bara Newcastle kontrak pengiriman bulan ini melemah 0,11% ke level US$ 93,35/metrik ton pada perdagangan kemarin.
Foto: Ist
Jakarta, CNBC Indonesia - Kontrak berjangka minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) untuk pengiriman bulan Juli terkoreksi 0,29% pada perdagangan hari ini, setelah terkoreksi 0,3% pada perdagangan kemarin (23/4/2018). Sepanjang tahun ini sampai dengan akhir perdagangan kemarin, harga CPO telah terkoreksi sebesar 3,8%.

Koreksi harga CPO yang terjadi belakangan ini dipicu oleh lemahnya permintaan global atas komoditas tersebut. Sepanjang 1-20 April, ekspor CPO dari Malaysia tercatat anjlok hingga 1,8% MoM. Padahal, sepanjang bulan Maret ekspor tercatat tumbuh sebesar 21,6% MoM.

Pelemahan harga CPO juga didorong oleh turunnya harga kedelai di Chicago Board of Trade. Pada perdagangan kemarin, harga kedelai kontrak pengiriman bulan Juli terkoreksi sebesar 0,15% ke level US$ 10,3075/bushel.

Sebagai catatan, harga CPO dipengaruhi oleh pergerakan harga minyak nabati lainnya yang bersifat substitusi terhadap CPO, seperti kedelai. Ketika harga kedelai melemah, kecenderungannya adalah harga CPO akan ikut melemah. Tercatat sejak 18 April silam, harga kontrak berjangka kedelai tak pernah membukukan penguatan.

Sementara itu, harga batu bara Newcastle kontrak pengiriman bulan ini melemah 0,11% ke level US$ 93,35/metrik ton pada perdagangan kemarin, menandai koreksi selama dua hari berturut-turut.

Tertekannya harga batu bara merupakan dampak dari kebijakan pembatasan impor batu bara oleh China yang diumumkan pada 16 April silam, dimana hal ini dimaksudkan untuk mendorong harga batu bara dalam negeri serta meningkatkan produksi. Kini, pembatasan tersebut diketahui telah mengurangi secara signifikan impor batu bara ke Negeri Panda.

Melansir Reuters, impor batu bara China pada minggu yang berakhir pada 21 April tercatat hanya sebesar 3,45 juta ton, jatuh hampir 30% jika dibandingkan dengan rata-rata mingguan sepanjang 1 Januari-15 April 2018 yang sebesar 4,92 juta ton.
Next Article Komoditas: CPO Meroket, Batu Bara Hancur Lebur!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular