Proyek Besutannya Runtuh, Harga saham WIKA Justru Naik 0,59%

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
18 April 2018 10:04
Harga WIKA naik 0,59% pada perdagangan hari ini ke level Rp 1.695/saham.
Foto: Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga saham PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) naik 0,59% pada perdagangan hari ini ke level Rp 1.695/saham, terlepas dari insiden rubuhnya overpass akses Jalan Tumaluntung garapan perusahaan kemarin (17/4/2018) pada pukul 13:58 WIB. Transaksi dapat dikatakan berlangsung sangat ramai yakni dengan volume sebanyak 15,8 juta saham, lebih dari setengah rata-rata volume transaksi harian yang sebanyak 28,5 juta saham. Padahal, perdagangan baru berlangsung sebentar.

Sebagai catatan, overpass yang rubuh tersebut dibangun di atas lokasi rencana Jalan Tol Manado-Bitung (underpass). "Dengan demikian dapat kami sampaikan klarifikasi bahwa konstruksi yang runtuh adalah overpass akses Jl. Tumaluntung yang melintas di atas lokasi rencana Jalan Tol Manado-Bitung (underpass) dan bukan konstruksi Jalan Tol Manado-Bitung (belum terbangun)," ujar perusahaan mengutip siaran pers resminya, Selasa (17/4/2018).

Selain saham WIKA, dua saham emiten kosntruksi plat merah lainnya yaitu PT Waskita Karya Tbk (WSKT) dan PT Adhi Karya Tbk (ADHI) juga naik masing-masing sebesar 1,28% dan 1,9%.

Tak Ada Moratorium Jilid II

Biasanya, insiden rubuhnya konstruksi proyek akan berimbas kepada turunnya harga saham. Hal ini seringkali kita lihat pada saham WSKT, seiring banyaknya proyek perusahaan yang rubuh.

Penguatan harga saham BUMN konstruksi pada hari ini dipicu oleh tak adanya kekhawatiran terkait moratorium proyek layang jilid II. Sebelumnya, pasca bekisting peirhead proyek tol Becakayu (Bekasi-Cawang-Kampung Melayu) yang digarap oleh WSKT anjlok, pemerintah memutuskan untuk melakukan moratorium atas proyek-proyek infrastruktur layang di seluruh Indonesia, termasuk juga yang dikerjakan oleh emiten karya lainnya. Namun hingga saat ini, wacana moratorium tersebut belum keluar lagi dari mulut pemerintah.

Dari sisi eksternal, sentimen juga mendukung bagi saham-saham dalam negeri untuk ditransaksikan menguat. Korea Selatan dan Utara dikabarkan sedang melakukan diskusi untuk mengumumkan secara resmi berakhirnya perang antar kedua negara yang sudah berlangsung sejak tahun 1953 silam. Diskusi ini terjadi menjelang konferensi antar kedua negara yang akan digelar pekan depan.

Dari sisi perdagangan, kunjungan Abe ke Negeri Paman Sam diharapkan dapat membebaskan Jepang dari pengenaan bea masuk baja dan aluminium yang diumumkan oleh Trump pada bulan lalu. Melansir CNBC, Abe juga diharapkan akan membujuk Trump untuk memasukkan AS kembali ke dalam perundingan blok dagang Trans-Pacific Partnership (TPP).

Pengecualian Jepang dari bea masuk dan kembalinya AS ke dalam perundingan TPP tentu akan mencairkan kekhawatiran terkait perang dagang yang sudah membatasi pergerakan bursa saham dunia dalam beberapa waktu terkahir.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ank/roy) Next Article Bangun Proyek Jokowi, Utang 4 BUMN Karya Tembus Rp 218,88 T

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular