
Refinancing Utang, Garuda Terbitkan Obligasi Global Rp 10 T
Monica Wareza, CNBC Indonesia
17 April 2018 18:35

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) akan menerbitkan obligasi dengan denominasi dolar alias global bond sebesar US$ 750 juta (Rp 10,12 triliun, asumsi kurs Rp 13.500/US$). Menurut rencana obligasi tersebut akan dicatatkan di Singapore Stock Exchange.
Berdasarkan keterbukaan informasi perusahaan di Bursa Efek Indonesia (BEI), dana hasil obligasi ini akan digunakan perusahaan untuk pembiayaan kembali (refinancing) utang-utang perusahaan saat ini sekaligus untuk membiayai modal kerja perusahaan.
"Melalui obligasi ini, perseroan dapat melakukan reprofiling atas utang Perseroan dimana proporsi untuk utang jangka panjang akan lebih besar dibandingkan utang jangka pendek. Jatuh tempo atas utang Perseroan akan lebih panjang dan disaat bersamaan, mampu meningkatkan likuiditas perseroan jangka pendek," demikian mengutip keterbukaan informasi perusahaan, Selasa (17/4).
Hingga akhir tahun lalu, perusahaan memiliki total utang jangka panjang senilai US$ 636 juta (Rp 8,58 triliun) dan utang jangka pendek senilai US$ 1,08 miliar (14,58 triliun).
Obligasi tersebut rencananya akan ditawarkan perusahan di wilayah Asia, Timur Tenah dan Eropa menggunakan skema penawaran terbatas. Adapun surat utang ini memiliki tenor selama lima tahun.
Sementara itu, penerbita obligasi ini akan bernilai sebesar 80% dari total ekuitas perusahaan hingga 2017 yang bernilai sebesar US$ 937,46 juta.
Dalam penerbitan obligasi ini, Garuda Indonesia menunjuk beberapa pihak selaku joint lead manager antara lain Australia and New Zealand Banking Group (ANZ), Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ (BTMU), Deutsche Bank dan Standar Chartered Bank.
(hps) Next Article BRI Terbitkan Global Bond US$ 500 Juta pada Kuartal III
Berdasarkan keterbukaan informasi perusahaan di Bursa Efek Indonesia (BEI), dana hasil obligasi ini akan digunakan perusahaan untuk pembiayaan kembali (refinancing) utang-utang perusahaan saat ini sekaligus untuk membiayai modal kerja perusahaan.
"Melalui obligasi ini, perseroan dapat melakukan reprofiling atas utang Perseroan dimana proporsi untuk utang jangka panjang akan lebih besar dibandingkan utang jangka pendek. Jatuh tempo atas utang Perseroan akan lebih panjang dan disaat bersamaan, mampu meningkatkan likuiditas perseroan jangka pendek," demikian mengutip keterbukaan informasi perusahaan, Selasa (17/4).
Obligasi tersebut rencananya akan ditawarkan perusahan di wilayah Asia, Timur Tenah dan Eropa menggunakan skema penawaran terbatas. Adapun surat utang ini memiliki tenor selama lima tahun.
Sementara itu, penerbita obligasi ini akan bernilai sebesar 80% dari total ekuitas perusahaan hingga 2017 yang bernilai sebesar US$ 937,46 juta.
Dalam penerbitan obligasi ini, Garuda Indonesia menunjuk beberapa pihak selaku joint lead manager antara lain Australia and New Zealand Banking Group (ANZ), Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ (BTMU), Deutsche Bank dan Standar Chartered Bank.
(hps) Next Article BRI Terbitkan Global Bond US$ 500 Juta pada Kuartal III
Most Popular