
Mandiri Incar Fee dari Wealth Management Rp 450 M, Tumbuh 40%
Exist In Exist, CNBC Indonesia
16 April 2018 19:14

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Mandiri Tbk (Bank Mandiri) tengah berupaya meningkatkan bisnis private banking melalui kerja sama dengan salah satu lembaga keuangan di asal Swiss yakni Lombard Odier.
Direktur Bisnis Kecil dan Jaringan Bank Mandiri Hery Gunardi mengatakan hal tersebut dilakukan untuk meningkatkan pendapatan non bunga berbasis biaya atau fee based income. Bank Mandiri incar dari jasa pengelolaan kekayaan (wealth management) pada tahun ini tumbuh sekitar 40% dari tahun lalu hingga mencapai Rp 450 miliar.
"Dari wealth management saja di luar insurance, fee based income dari 2016 lalu itu kita mencapai Rp 260 miliar, 2017 itu Rp 340 miliar. Melalui kerja sama dengan Lombard ini, tahun ini kita ingin naik jadi Rp 400-450 miliar, tidak hanya yang di domestik tetapi juga yang di Singapura," ujarnya dalam konferensi pers di Ritz Carlton, Senin (16/4/2018).
Untuk mencapai hal tersebut, Dia mengatakan pihaknya bersama dengan pihak Lombard Odier secara perlahan akan mengarahkan nasabahnya untuk beralih dari investasi dalam bentuk dana pihak ke tiga (DPK) menjadi asset under management (AuM).
Dia menjelaskan saat ini Wealth Management Group Bank Mandiri telah mengelola lebih dari 51.400 nasabah dengan total dana kelolaan sebesar Rp 192 triliun atau tumbuh 13,7% dibandingkan tahun 2016.
Dari total dana kelolaan tersebut, lanjutnya, sebesar 67% berasal dari DPK, sedangkan hanya 33% berasal dari AuM.
"Ke depan kita ingin convert AuM ini perlahan meningkat kalau bisa lebih dari DPK. Tujuannya tentu supaya customer kekayaannya lebih tumbuh dibanding invest di DPK. Kalau dari pihak bank ya kita cari cuan di situ. Jadi everybody happy dibanding cuma stay di DPK," ungkapnya.
(dru) Next Article Top! Asing Borong Rp 1,08 T, Saham BMRI Melesat 8,81%
Direktur Bisnis Kecil dan Jaringan Bank Mandiri Hery Gunardi mengatakan hal tersebut dilakukan untuk meningkatkan pendapatan non bunga berbasis biaya atau fee based income. Bank Mandiri incar dari jasa pengelolaan kekayaan (wealth management) pada tahun ini tumbuh sekitar 40% dari tahun lalu hingga mencapai Rp 450 miliar.
"Dari wealth management saja di luar insurance, fee based income dari 2016 lalu itu kita mencapai Rp 260 miliar, 2017 itu Rp 340 miliar. Melalui kerja sama dengan Lombard ini, tahun ini kita ingin naik jadi Rp 400-450 miliar, tidak hanya yang di domestik tetapi juga yang di Singapura," ujarnya dalam konferensi pers di Ritz Carlton, Senin (16/4/2018).
Dia menjelaskan saat ini Wealth Management Group Bank Mandiri telah mengelola lebih dari 51.400 nasabah dengan total dana kelolaan sebesar Rp 192 triliun atau tumbuh 13,7% dibandingkan tahun 2016.
Dari total dana kelolaan tersebut, lanjutnya, sebesar 67% berasal dari DPK, sedangkan hanya 33% berasal dari AuM.
"Ke depan kita ingin convert AuM ini perlahan meningkat kalau bisa lebih dari DPK. Tujuannya tentu supaya customer kekayaannya lebih tumbuh dibanding invest di DPK. Kalau dari pihak bank ya kita cari cuan di situ. Jadi everybody happy dibanding cuma stay di DPK," ungkapnya.
(dru) Next Article Top! Asing Borong Rp 1,08 T, Saham BMRI Melesat 8,81%
Most Popular