Alasan Mandiri Gaet Lombard Odier untuk Jaring Nasabah Tajir

Exist In Exist, CNBC Indonesia
16 April 2018 17:48
PT Bank Mandiri Tbk (Bank Mandiri) resmi bekerja sama dengan Lombard Odier sebagai salah satu lembaga keuangan privat asal Swiss
Foto: CNBC Indonesia/Fitri Said
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Mandiri Tbk (Bank Mandiri) resmi bekerja sama dengan Lombard Odier sebagai salah satu lembaga keuangan privat asal Swiss untuk memperkuat bisnis private banking.

Direktur Bisnis Kecil dan Jaringan Bank Mandiri Hery Gunardi mengatakan dengan kerja sama ini pihaknya akan meningkatkan layanan khusus kepada para nasabah kelas atas (high class) agar bisa lebih dipercaya.

"Yang ingin kita berikan itu one stop service kepada nasabah. Terus terang untuk bisnis private banking ini sebelum ada kebijakan tax amnesty, nasabah yang kaya itu lebih pilih taruh uangnya di Singapura karena mereka percaya, dan memang asing itu lebih leading. Dengan kita punya ini, sekarang tidak ada alasan untuk tidak pilih Mandiri karena kita sudah kerja sama dengan Lombard Odier," paparnya dalam konferensi pers di Ritz Carlton, Senin (16/4/2018).

Selain itu, lanjutnya, dengan kerja sama ini pihaknya berharap dapat secara perlahan mengarahkan para nasabah untuk mengalihkan kecenderungan berinvestasi dalam bentuk dana pihak ketiga (DPK) menjadi bentuk asset under management (AuM).

Dia menjelaskan saat ini Wealth Management Group Bank Mandiri telah mengelola lebih dari 51.400 nasabah dengan total dana kelolaan sebesar Rp 192 triliun atau tumbuh 13,7% dibandingkan tahun 2016. Sedangkan untuk segmen private, Bank Mandiri saat ini mengelola 1.762 nasabah utama dengan total dana kelolaan sebesar Rp 52 triliun.

"Dari total Rp 192 triliun tadi itu hanya sekitar 33% dalam bentuk asset under management, bisa bond, mutual fund, dll. Sisanya DPK bentuknya deposito dsb. Saya rasa deposito bukan tujuan utama untuk memberikan yield yang lebih, jadi kalau customer ingin suatu hari pertumbuhan assetnya tumbuh di atas 12% per tahun saya rasa mereka harus bergeser dari DPK ke investment," paparnya.

Hery menargetkan proporsi antara DPK dan AuM setelah adanya kerja sama ini dapat menjadi seimbang atau bahkan AuM lebih besar dari DPK.

"Yang diinginkan Mandiri pada awal ini bagimana supaya dengan Lombard ini kita bisa melakukan edukasi supaya secara gradual bisa pindah ke AuM jadi nanti bisa proporsinya 60:40, kemudian naik 55:45 sampai 50:50 dan lebih besar yang AuM nantinya. Bukan kita tidak butuh DPK, tapi itu suda urusannya orang retail," pungkasnya.

Mandiri akan menawarkan layanan private wealth kelas atas meliputi advisory investasi, layanan family services, yang mencakup perencanaan suksesi antar generasi advisory perpajakan, dll. Produk yang ditawarkan akan berasal dari global funds yang dapat diakses oleh Lombard Odier dan Bank Mandiri.

Pada tahap awal, layanan ini akan tersedia di Indonesia dengan skema Pengelolaan Dana Nasabah Individual (PDNI) yang akan disesuaikan dengan profil risiko nasabah. Dalam waktu dekat, layanan ini juga akan tersedia di Singapura melalui Bank Mandiri Singapore Branch melalui Collective Investment Scheme product.

PT Mandiri Manajemen Investasi (MMI) sebagai bagian dari Mandiri Group mendukung kerja sama ini dengan menyediakan solusi investasi offshore melalui PDNI.


(dru) Next Article Berbekal Rp 10 T, Mandiri Kucurkan Kredit PEN Rp 35,61 T

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular