Permintaan Properti Tumbuh, Penjualan DILD Naik Jadi Rp 966 M

Tito Bosnia, CNBC Indonesia
16 April 2018 10:35
Pada kuartal I-2018, pendapatan penjualan naik 309,32% jadi Rp 966 miliar.
Foto: ist
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Intiland Development Tbk (DILD) mencatatkan peningkatan pendapatan penjualan (marketing sales) pada kuartal I-2018 sebesar 309,32% menjadi Rp 966 miliar dibandingkan dengan pendapatan penjualan pada kuartal I-2017 sebesar Rp 236 miliar.

Selain itu, perseroan juga memiliki sumber pendapatan berulang (recurring income) dari portofolio produk properti investasi sebesar Rp 135 miliar pada kuartal I-2018, atau naik 65% dibandingkan kuartal I-2017 sebesar Rp 82 miliar.

Menurut keterbukaan Bursa Efek Indonesia (BEI), Direktur Pengelolaan Modal dan investasi Intiland, Archied Noto Pradono mengatakan bahwa pendapatan penjualan kuartal I-2018 tersebut setara dengan 29,3% dari target pedapatan penjualan 2018 sebesar Rp 3,3, triliun.

Kenaikan signifikan pendapatan penjualan didorong oleh penjualan unit kondominium Fifty Seven Promenade dengan memberikan kontribusi marketing sales sebesar Rp 753 miliar pada kuartal pertama 2018. Jumlah tersebut setara dengan 78% dari total marketing sales pada kuartal I-2018.

Sedangkan peningkatan recurring income didorong oleh kontribusi di hampir semua jenis properti investasi perseroan yang meliputi gedung perkantoran, penyewaan gudang, pengelolaan fasilitas hingga lapangan golf dan sport club di Jakarta dan Surabaya.

"Minat konsumen untuk membeli unit kondominium fifty seven promenade tetap tinggi. Total penjualan yang kami bukukan dari proyek ini mencapai Rp 2,3 triliun," tambah Archied dalam keterangan persnya, Senin (16/4/2018).

Sedangkan dari sisi segmen penjualan, segmen mixed use dan high rise mencatatkan pendapatan penjualan sebesar Rp 823 miliar atau 85% dari total marketing sales kuartal I-2018. Perolehan dari segmen tersebut meningkat 597% dibandingkan dengan pendapatan penjualan segmen tersebut pada kuartal I 2017 sebesar Rp 118 miliar.

Selain itu, pada kuartal I-2018 sekitar 10% pendapatan penjualan didapat dari segmen pengembangan kawasan perumahan sebesar Rp 98 miliar atau naik 445% dibandingkan dengan pendapatan penjualan di kuartal I-2017 sebesar Rp 68 miliar.

Sedangkan sisanya merupakan berasal dari pendapatan penjualan dari segmen kawasan industri sebesar 5% atau sebesar Rp 45 miliar yang berasal dari penjualan lahan di Ngoro Industrial Park, Mojokerto Jawa Timur. Namun jumlah dari segmen tersebut menurun 10% dari perolehan pendapatan penjualan kuartal I-2017 sebesar Rp 50 miliar.

Sedangkan dilihat dari lokasi pengembangannya, proyek-proyek yang berada di Wilayah Jakarta dan sekitarnya memberikan kontribusi pendapata penjualan Rp 842 miliar atau sebesar 87% pada kuartal I-2018. Sedangkan pengembangan proyek di wilayah Surabay dan sekitarnya memberikan kontribusi pendapatan penjualan sebesar 13% atau Rp 124 miliar.

"Daya beli dan minat beli konsumen masih ada. Namun secara umum, pasar masih cenderung wait and see, menunggu momentum untuk kembali membaik. Kami perlu menyiapkan langkah-langkah strategis untuk mengantisipasi perubahan kondisi pasar dan minat konsumen," tambah Archied.

Strategi yang tengah disiapkan pada tahun ini diantaranya memasarkan stok dan inventori properti yang tersedia, serta meluncurkan beberapa proyek baru yang diperkirakab dapat meningkatkan serta memperkuat kinerja penjualan perseroan kedepannya.
(roy/roy) Next Article Butuh Modal Kerja, Intiland Tak Bagikan Dividen Tahun Ini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular