
Intiland Targetkan Marketing Sales Rp 3,3 Triliun pada 2018
Monica Wareza, CNBC Indonesia
15 February 2018 10:58

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Intiland Development Tbk (DILD) menargetkan pendapatan penjualan (marketing sales) sebesar Rp 3,3 triliun sepanjang 2018. Target perolehan tersebut naik 15% dari perolehan 2017 yang mencapai TP 2,93 triliun.
Direktur Pengelolaan Modal dan Investasi Intiland Archied Noto Pradono mengatakan jumlah pendapatan ini akan disumbangkan oleh proyek mixed use dan high rise, rumah tapak dan daerah industri. Namun tidak menghitung dari pendapatan berulang (recurirng income).
"Kondisi pasar properti nasional akan berangsur membaik. Pasar properti askan bisa tumbuh meskipun ada resiko dan kekhawatiran yang disebabkan memanasnya iklim politik seiring penyelenggaraan pilkada serentak," kata Archied dalam siaran persnya, Kamis (15/2).
Total pendapatan yang ditargetkan tahun ini mayoritas akan disumbangkan oleh segmen pengembangan mixed use dan high rise senilai Rp 2,5 triliun atau mencapai 75,7%. Kemudian akan disumbangkan oleh kawasan rumah tapak senilai Rp 606,8 miliar atau 18,3% dan kawasan industri sebesa Rp 200 miliar atau 6,1%.
Sementara itu, tahun ini perusahaan menargetkan pendapatan berulang (recurring income) dari segmen properti akan bernilai sebesar RP 457 miliar, naik 26% dari Rp 432 miliar di tahun lalu.
Menurut dia saat ini pasar properti sudah menunjukkan tanda-tanda perbaikan seiring dengan meningkatnya pembelian dan investasi properti. Meskipun beberapa waktu lalu pelaku pasar cenderung mengambil langkah menunggu (wait and see).
(hps/hps) Next Article Permintaan Properti Tumbuh, Penjualan DILD Naik Jadi Rp 966 M
Direktur Pengelolaan Modal dan Investasi Intiland Archied Noto Pradono mengatakan jumlah pendapatan ini akan disumbangkan oleh proyek mixed use dan high rise, rumah tapak dan daerah industri. Namun tidak menghitung dari pendapatan berulang (recurirng income).
"Kondisi pasar properti nasional akan berangsur membaik. Pasar properti askan bisa tumbuh meskipun ada resiko dan kekhawatiran yang disebabkan memanasnya iklim politik seiring penyelenggaraan pilkada serentak," kata Archied dalam siaran persnya, Kamis (15/2).
![]() |
Sementara itu, tahun ini perusahaan menargetkan pendapatan berulang (recurring income) dari segmen properti akan bernilai sebesar RP 457 miliar, naik 26% dari Rp 432 miliar di tahun lalu.
Menurut dia saat ini pasar properti sudah menunjukkan tanda-tanda perbaikan seiring dengan meningkatnya pembelian dan investasi properti. Meskipun beberapa waktu lalu pelaku pasar cenderung mengambil langkah menunggu (wait and see).
(hps/hps) Next Article Permintaan Properti Tumbuh, Penjualan DILD Naik Jadi Rp 966 M
Most Popular