
Rating RI Naik, Begini Dampaknya Menurut Pefindo
Tito Bosnia, CNBC Indonesia
13 April 2018 15:26

Jakarta, CNBC Indonesia - Head of Economist PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) Fikri Permana menyatakan Keputusan Moody's Investors Service (Moody's) yang menaikkan peringkat Indonesia dari Baa3 ke Baa2 dengan outlook Stabil menunjukkan secara makro dan fundamental, ekonomi Indonesia lebih bagus dan lebih terjaga dari sebelumnya.
Kenaikan peringkat tersebut diperkirakan akan menambah jumlah emiten yang akan listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) hingga beberapa tahun kedepan.
"Kalau dilihat dari rating utang nasional memperlihtakan makro ekonomi dan fundamental ekonomi Indonesia terus terjaga ya. Sehingga diharapkan kedepannya emiten-emiten yang masuk ke BEI akan terus meningkat kedepannya", ujar Fikri, di Panin Tower, Jumat (13/4/2018).
Direktur Pefindo Hendro utomo menambahkan kenaikan rating tersebut juga berpengaruh pada turunnya yield (imbal hasil) surat berharga negara (SBN). Kenaikan rating berarti risiko yang yang lebih rendah yang juga membuat suku bunga acuan Bank Indonesia bisa lebih rendah lagi.
"Impact nya lebih ke yield government bond (surat utang pemerintah) kuponnya bisa turun, jadi hal tersebut yang membuat benchmark bagi corporate bond (obligasi korporasi), karena hal tersebut menjadi perspektif risiko bagi mereka.selain itu dampaknya rating tersebut kalau awalnya fund rate bunga Indonesia maka bisa lebih landai ya kenaikannya," tambah Hendro dalam kesempatan yang sama.
Namun, dampak kenaikan rating Indonesia masih harus mengikuti kondisi pasar global saat ini, mengingat rencana Bank Sentral Amerika Serikat, The Fed yang akan terus menaikkan suku bunga acuannya pada tahun ini, serta tekanan secara global oleh kekhawatiran perang tarif dagang global oleh AS dan China.
(roy/roy) Next Article Penerbitan Obligasi Yield Tinggi Kembali Melambat
Kenaikan peringkat tersebut diperkirakan akan menambah jumlah emiten yang akan listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) hingga beberapa tahun kedepan.
"Impact nya lebih ke yield government bond (surat utang pemerintah) kuponnya bisa turun, jadi hal tersebut yang membuat benchmark bagi corporate bond (obligasi korporasi), karena hal tersebut menjadi perspektif risiko bagi mereka.selain itu dampaknya rating tersebut kalau awalnya fund rate bunga Indonesia maka bisa lebih landai ya kenaikannya," tambah Hendro dalam kesempatan yang sama.
Namun, dampak kenaikan rating Indonesia masih harus mengikuti kondisi pasar global saat ini, mengingat rencana Bank Sentral Amerika Serikat, The Fed yang akan terus menaikkan suku bunga acuannya pada tahun ini, serta tekanan secara global oleh kekhawatiran perang tarif dagang global oleh AS dan China.
(roy/roy) Next Article Penerbitan Obligasi Yield Tinggi Kembali Melambat
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular