Lima Tahun Lagi Barito Pacific Punya Pembangkit 2x1000 MW

Tito Bosnia, CNBC Indonesia
11 April 2018 15:17
Kapasitas produksi listrik tersebut didapat melalui pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Jawa 9 dan Jawa 10 di Suralaya, Banten
Foto: Reuters
Jakarta, CNBC Indonesia - Pembentukan usaha patungan (joint venture) antara PT Barito Pacific Tbk (BRPT) dengan PT Indonesia Power, PT Indo Raya Tenaga, ditargetkan mampu menghasilkan kapasitas listrik sebesar 2x1.000 megawatt (MW).

Kapasitas produksi listrik tersebut didapat melalui pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Jawa 9 dan Jawa 10 di Suralaya, Banten yang saat ini sedang masuk tahap finalisasi.

"Progressnya saat ini kami sedang lakukan finalisasi beberapa kontrak, pendanaan sendiri diperkirakan dilakukan pada bulan Juli tahun ini", ujar Andre Setiawan, Komisaris Independen dan Direksi Barito Pacific di Wisma Brito Pacific, Rabu (11/4/2018).

Komposisi kepemilikan pada perusahaan joint venture tersebut 51% MILIK BRPT dan 49% MILIK Indonesia Power tersebut. Barito Pacific menargetkan akan menambah produksi listrik dalam negeri serta menerima hasil maksimal joint venture maksimal pada 5 tahun mendatang.

"Kami ga mungkin bangun pabrik hari ini terus selesai besoknya, jadi kami bangun pabrik powerplan itu untuk hasil jangka panjang ya mungkin 5 tahun mendatang", tambah Agus Salim Pangestu, Direktur Utama PT Barito Pacific Tbk dalam kesempatan yang sama.

Ditengah penurunan konsumsi listrik, pihaknya memastikan bahwa hasil usaha produksi listrik perseroan akan terserap penuh ke seluruh masyarakat maupun industri. Mengingat konsumsi listrik merupakan hal yang paling dibutuhkan bagi elemen-elemen tersebut.

"Ga mungkin sih listrik itu tidak terserap, saat ini kan listrik sudah seperti darah yang dimanapun pasti dibutuhkan. Kalau misalnya industri bangun pabrik pasti butuh listrik, kalau misalnya mau minjem di perbankan ditanya listriknya sudah ada belum", ujar Agus.


Sebelumnya, pada 18 Agustus 2017, BRPT dan PT Indonesia Power membentuk perusahaan joint venture bernama PT Indo Raya Tenaga. Joint venture tersebut merupakan salah satu pengembangan usaha pembangkit listrik baru bagi BRPT.

Selain itu, BRPT juga sedang berfokus mengembangkan bisnis di sektor energy dengan mengakuisisi 66,67% saham Star Energy Group Holding Pte Ltd.
(hps/hps) Next Article Senasib dengan Anak Usaha, Laba Barito Pacific Anjlok 53,16%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular