Anak Usaha Pelindo II Ini Akan IPO dan Incar Dana Rp 1 T

Samuel Pablo, CNBC Indonesia
11 April 2018 15:05
IKT berencana menambah kapasitas terminal menjadi 2,5 juta mobil per tahun dengan menggunakan dana IPO.
Foto: Pelindo II
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Indonesia Kendaraan Terminal (IKT/ IPC Car Terminal), anak usaha PT Pelabuhan Indonesia II (Pelindo II) menyatakan kesiapannya untuk melepas saham ke publik melalui initial public offering (IPO) pada akhir Semester I-2018.

Direktur Utama PT Indonesia Kendaraan Terminal Chiefy Adi Kusmargono mengatakan perseroan akan melepas maksimum 30% sahamnya dalam IPO dan menargetkan dana minimum Rp 1 triliun. Dana tersebut digunakan untuk pengembangan perusahaan. 

Dalam 5 tahun ke depan, IKT ingin menambah kapasitas terminal dari yang saat ini 700.000 unit mobil per tahun menjadi 2,5 juta unit mobil per tahun. Memperluas lahan area terminal dari 31 hektar saat ini menjadi 89,5 hektar, dan juga ikut berekspansi mengoperasikan terminal kargo kendaraan di pelabuhan lainnya di seluruh Indonesia.

"Untuk rencana IPO, target kami semester I ini. Kami dalam proses registrasi tahap pertama di OJK, diharapkan akhir semester I bisa listing. Persetujuan dari Komite Kementerian BUMN sudah kami dapatkan, tinggal tunggu persetujuan Bu Menteri," papar Chiefy dalam konferensi pers di Graha CIMB Niaga, Rabu (11/4/2018).

Untuk melantai di bursa, IKT akan menggandeng Bahana Sekuritas, Mandiri Sekuritas, RHB Sekuritas Indonesia, dan BNI Sekuritas sebagai joint lead underwriter serta PWC dan dilanjutkan oleh Danareksa sebagai penasihat keuangan.

Direktur Keuangan & SDM Sugeng Mulyadi menjelaskan bahwa sepanjang 2017 IKT mencatatkan pertumbuhan pendapatan sebesar 34,3% menjadi Rp 422,1 miliar dari Rp 314,3 miliar di tahun sebelumnya. Perseroan juga mencatatkan peningkatan laba bersih sebesar 32,2% menjadi Rp 130,1 miliar dari 98,4 miliar di tahun 2016.

Rasio laba bersih terhadap aset (RoA) perusahaan tercatat sebesar 39%, rasio laba bersih terhadap ekuitas (RoE) sebesar 55%, dan rasio ekuitas terhadap aset sebesar 70%.

"Dari laporan keuangan 2017, total aset kami hingga saat ini tercatat sebesar Rp 336 miliar, dengan CAGR (compound annual growth rate) dari sisi revenue 30,7% dan dari sisi income 37,8%," ungkap Sugeng.

Perusahaan mengalokasikan belanja modal (capital expenditure/capex) sekitar Rp 77 miliar untuk tahun ini. Dana tersebut digunakan untuk membangun gedung parkir dan memperluas lahan sebesar 3 hektar.

IKT bergerak pada bidang terminal pelabuhan yang khusus melayani satu jenis komoditas, yakni kendaraan bermotor (motor, mobil, alat berat, truk, bus, dan suku cadang) dan merupakan satu-satunya dedicated car terminal di Indonesia saat ini. IKT memiliki tiga lini bisnis, yakni terminal cargo handling, value-added service (vehicle processing), dan jasa ro-ro yang dikembangkan untuk mendukung program Tol Laut pemerintah.
(roy/roy) Next Article Pasca Libur Lebaran, IHSG Anjlok

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular