
Asing Masuk Hampir Rp 100 miliar, IHSG Menguat 0,51%
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
11 April 2018 12:28

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada sesi I perdagangan hari ini ditutup naik 0,51% ke level 6.357,92 poin. Total nilai transaksi Rp 3,8 triliun dengan volume sebanyak 5,3 miliar saham. Adapun frekuensi perdagangan 239.755 kali.
Secara sektoral, penguatan IHSG dipimpin sektor jasa keuangan yang menguat 1% dan memberi kontribusi sebesar 18,2 poin dari total kenaikan IHSG yang sebesar 32,1 poin. Kenaikan harga saham bank yang masuk dalam kategori BUKU IV merupakan motor utama dari penguatan sektor jasa keuangan: PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) menguat 2,22%, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) menguat 1,96%, PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) menguat 0,84%, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) menguat 0,64%, dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) menguat 0,57%.
Sebagai catatan, sepanjang bulan April ini, sektor jasa keuangan hanya memberikan imbal hasil 0,16%, terendah dibandingkan sembilan sektor saham lainnya.
Aksi beli tak hanya dilakukan oleh investor domestik, namun juga oleh investor asing: BBRI dikoleksi Rp 60,76 miliar, BMRI dikoleksi Rp 44,08 miliar, BBCA dikoleksi Rp 20,62 miliar, dan BBNI dikoleksi 5,94 miliar. Secara keseluruhan di seluruh pasar, beli bersih investor asing mencapai Rp 95,58 miliar.
Kondusifnya kondisi eksternal telah menumbuhkan kepercayaan diri investor untuk berburu di pasar saham dengan menyasar saham-saham emiten perbankan yang belum menunjukkan kenaikan yang signifikan sepanjang pekan ini. Investor juga nampak mengambil posisi sebagai antisipasi rilis laporan keuangan emiten perbankan yang tak lama lagi dimulai.
Dalam pidatonya di Boao Forum kemarin, Presiden China Xi Jinping mengungkapkan rencananya untuk semakin membuka perekonomian China kepada dunia. Guna mewujudkan hal tersebut, China berencana untuk menurunkan bea impor bagi mobil dan produk-produk lainnya secara signifikan. Lebih lanjut, China juga akan memberikan kepastian hukum terkait dengan kepemilikan kekayaan intelektual dari perusahaan asing yang berinvestasi di negaranya, serta memperbaiki iklim investasi bagi perusahaan asing.
Hal tersebut lantas diartikan sebagai sesuai yang positif bagi pelaku pasar. Pasalnya, tekat China untuk menurunkan bea impor lantas menghapus kekhawatiran pelaku pasar bahwa perang dagang akan terjadi antar dua negara dengan perekonomian terbesar di dunia, yakni China dan AS. Ketakutan pelaku pasar bahwa Xi akan mengeluarkan pernyataan yang keras terhadap AS seperti yang sudah dilakukan oleh anggota pemerintahannya nyatanya tak terbukti.
Bahkan, Presiden AS Donald Trump tak segan memuji pidato Xi tersebut. "Sangat berterima kasih kepada Presiden Xi [Jinping] atas kata-kata yang positif terkait tarif dan halangan-halangan (ekspor) mobil. Juga, pencerahannya atas kekayaan intelektual dan transfer teknologi. Kami akan membuat perkembangan yang baik bersama-sama!" tegas Trump dalam postingannya di media sosial Twitter.
(ank/roy) Next Article Pasca Libur Lebaran, IHSG Anjlok
Secara sektoral, penguatan IHSG dipimpin sektor jasa keuangan yang menguat 1% dan memberi kontribusi sebesar 18,2 poin dari total kenaikan IHSG yang sebesar 32,1 poin. Kenaikan harga saham bank yang masuk dalam kategori BUKU IV merupakan motor utama dari penguatan sektor jasa keuangan: PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) menguat 2,22%, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) menguat 1,96%, PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) menguat 0,84%, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) menguat 0,64%, dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) menguat 0,57%.
Kondusifnya kondisi eksternal telah menumbuhkan kepercayaan diri investor untuk berburu di pasar saham dengan menyasar saham-saham emiten perbankan yang belum menunjukkan kenaikan yang signifikan sepanjang pekan ini. Investor juga nampak mengambil posisi sebagai antisipasi rilis laporan keuangan emiten perbankan yang tak lama lagi dimulai.
Dalam pidatonya di Boao Forum kemarin, Presiden China Xi Jinping mengungkapkan rencananya untuk semakin membuka perekonomian China kepada dunia. Guna mewujudkan hal tersebut, China berencana untuk menurunkan bea impor bagi mobil dan produk-produk lainnya secara signifikan. Lebih lanjut, China juga akan memberikan kepastian hukum terkait dengan kepemilikan kekayaan intelektual dari perusahaan asing yang berinvestasi di negaranya, serta memperbaiki iklim investasi bagi perusahaan asing.
Hal tersebut lantas diartikan sebagai sesuai yang positif bagi pelaku pasar. Pasalnya, tekat China untuk menurunkan bea impor lantas menghapus kekhawatiran pelaku pasar bahwa perang dagang akan terjadi antar dua negara dengan perekonomian terbesar di dunia, yakni China dan AS. Ketakutan pelaku pasar bahwa Xi akan mengeluarkan pernyataan yang keras terhadap AS seperti yang sudah dilakukan oleh anggota pemerintahannya nyatanya tak terbukti.
Bahkan, Presiden AS Donald Trump tak segan memuji pidato Xi tersebut. "Sangat berterima kasih kepada Presiden Xi [Jinping] atas kata-kata yang positif terkait tarif dan halangan-halangan (ekspor) mobil. Juga, pencerahannya atas kekayaan intelektual dan transfer teknologi. Kami akan membuat perkembangan yang baik bersama-sama!" tegas Trump dalam postingannya di media sosial Twitter.
(ank/roy) Next Article Pasca Libur Lebaran, IHSG Anjlok
Most Popular