Harga Aluminium Naik Lebih 6%, Tertinggi Sejak Akhir 2011

Raditya Hanung, CNBC Indonesia
10 April 2018 11:18
Capaian tersebut merupakan kenaikan harga harian terbesar sejak Desember 2011.
Foto: REUTERS/Vincent Kessler
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga aluminium primer kontrak berjangka di London Metal Exchange (LME) tercatat naik sebesar 6,16% ke US$2.151 ton, pada penutupan perdagangan kemarin. Capaian tersebut merupakan kenaikan harga harian terbesar sejak Desember 2011.

Melambungnya harga aluminium masih dipicu oleh munculnya kekhawatiran adanya disrupsi pasokan global pasca Amerika Serikat (AS) memberikan sanksi pada oligarki Rusia Oleg Deripaska dan perusahaan miliknya United Co. Rusal (UC Rusal). Saham UC Rusal lantas anjlok hingga 50% pada perdagangan kemarin di bursa Hong Kong.

Sebagai catatan, UC Rusal merupakan produsen aluminium terbesar kedua di dunia pada 2016, dan berkontribusi sekitar 7% dari produksi aluminium global, atau menyumbang sekitar 11,5 juta ton alumina per tahun. Tak pelak, adanya sanksi dari AS tersebut memberikan sentimen akan terancamnya pasokan dunia, kemudian mendongkrak harga aluminium global.

Menyusul sanksi dari Negeri Paman Sam tersebut, seluruh aset dari Deripraska dan UC Rusal yang berada di bawah yurisdiksi AS akan dibekukan. Warga negara atau entitas bisnis AS juga dilarang untuk bertransaksi dengan perusahaan tersebut.

Dalam beberapa pekan terakhir, penasihat keamanan nasional AS memang telah mendorong diluncurkannya lebih banyak sanksi pada sejumlah individu dan entitas dari Rusia. Hal ini diambil menyusul insiden serangan terhadap mantan agen intelijen militer Rusia di Inggris, serta dugaan campur tangan Rusia di dalam pemilu presiden Negeri Paman Sam.

Selain karena sanksi AS, secara fundamental, berkurangnya stok aluminium di China juga menjadi penyokong harga aluminium. Stok aluminium di Negeri Tirai Bambu tercatat menurun 0,18% ke 2,227 juta ton per 4 April lalu. Sementara itu, permintaan aluminium juga diestimasikan masih kuat pada tahun ini, seiring gencarnya proyek infrastruktur di dunia.

Kenaikan harga aluminium mampu diikuti oleh logam industri lainnya, dimana kemarin harga tembaga menguat 0,60%, timah naik 0,62%, dan nikel tumbuh 1,24%. Meredanya perang dagang antara Negeri Tirai Bambu dan Negeri Paman Sam, menjadi sentimen positif utama bagi penguatan harga logam industri tersebut.
(hps) Next Article Sanksi AS Dorong Kenaikan Harga Aluminium Pekan Lalu

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular