
Pendapatan Anjlok 21,48%, Rugi HDTX Membengkak Jadi Rp 635 M
Tito Bosnia, CNBC Indonesia
09 April 2018 18:35

Jakarta, CNBC Indonesia - Membajirnya tekstil impor dan penurunan daya beli masyarakat memukul kinerja PT Panasia Indo Resources Tbk. Pada tahun 2017, emiten berkode saham HDTX ini mencatatkan kenaikan rugi bersih dari Rp 250,14 miliar menjadi Rp 635,09 miliar.
Kerugian yang dialami HDTX pada 2017 didorong oleh pendapatan usaha yang turun signifikan sebesar 21,48% menjadi Rp 1,29 triliun dibandingkan dengan pendapatan usaha pada 2016 sebesar Rp 1,64 triliun. Penurunan pendapatan tertinggi terdapat pada penjualan produk tekstil yang anjlok 51,23% dari sebelumnya Rp 890,54 miliar di sepanjang 2016 menjadi Rp 434,28 miliar pada 2017.
Sedangkan beban pokok pendapatan HDTX hanya menurun 13,01% di sepanjang periode 2017 menjadi Rp 1,41 triliun dibandingkan dengan beban pendapatan pada 2016 sebesar Rp 1,62 triliun. Tingginya beban usaha dibandingkan dengan pendapatan usaha HDTX juga menjadi salah satu pendorong kerugian perusahaan pada 2017.
Sementara itu, liabilitas perusahaan naik 3,83% dari sebelumnya Rp 3,56 triliun pada 2016 menjadi Rp 3,70 triliun pada 2017. Sedangkan ekuitas HDTX turun signifikan sebesar 71,70% menjadi Rp 333,53 miliar dibandingkan dengan ekuitas pada 2016 sebesar Rp 1,17 triliun.
Menurut informasi keterbukaan Bursa Efek Indonesia (BEI), aset perusahaan di sepanjang 2017 turun 14,94% dari sebelumnya Rp 4,74 triliun pada 2016 menjadi Rp 4,03 triliun.
HDTX beropersi sebagai produsen tekstil yang berdiri pada tahun 1973 dan berpusat di Bandung Jawa Barat. HDTX tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 1990 silam.
(roy/roy) Next Article Pasca Libur Lebaran, IHSG Anjlok
Kerugian yang dialami HDTX pada 2017 didorong oleh pendapatan usaha yang turun signifikan sebesar 21,48% menjadi Rp 1,29 triliun dibandingkan dengan pendapatan usaha pada 2016 sebesar Rp 1,64 triliun. Penurunan pendapatan tertinggi terdapat pada penjualan produk tekstil yang anjlok 51,23% dari sebelumnya Rp 890,54 miliar di sepanjang 2016 menjadi Rp 434,28 miliar pada 2017.
Menurut informasi keterbukaan Bursa Efek Indonesia (BEI), aset perusahaan di sepanjang 2017 turun 14,94% dari sebelumnya Rp 4,74 triliun pada 2016 menjadi Rp 4,03 triliun.
HDTX beropersi sebagai produsen tekstil yang berdiri pada tahun 1973 dan berpusat di Bandung Jawa Barat. HDTX tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 1990 silam.
(roy/roy) Next Article Pasca Libur Lebaran, IHSG Anjlok
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular