
Isu Perang Dagang China-AS Tak Perlu Ditanggapi Berlebihan
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
06 April 2018 15:00

Tak dapat dipungkiri bahwa langkah terakhir dari Donald Trump telah menimbulkan kekhawatiran atas benar-benar terjadinya perang dagang antar dua negara dengan perekonomian terbesar di dunia, yaitu China dan AS.
Namun sejatinya, hal ini masih jauh dari terjadi. Terlepas dari arah kebijakan yang masih saja proteksionis, Trump menegaskan bahwa AS masih terbuka untuk melakukan dialog dengan pemerintah China terkait dengan kebijakan perdagangannya yang kerap dituding merugikan AS.
“Amerika Serikat masih siap untuk mengadakan dialog guna mendukung komitmen kami mencapai kesepakatan dagang yang bebas, adil, dan saling menguntungkan, serta untuk melindungi teknologi dan kekayaan intelektual dari perusahaan dan masyarakat AS,” terang Trump dalam pernyataannya seperti dikutip dari CNBC.
Hal ini lantas mengonfirmasi pernyataan Larry Kudlow selaku Penasihat Ekonomi Gedung Putih mengatakan bahwa AS siap bernegosiasi dengan China. Kudlow belum lama ini mengungkapkan rencana pengenaan bea masuk untuk 1.300 produk China senilai US$ 50 miliar yang diumumkan kemarin mungkin hanya merupakan taktik negosiasi. Oleh karena itu, bisa saja bea masuk terhadap produk-produk tersebut tidak jadi diterapkan.
Jika melihat sosok Trump sendiri yang merupakan seorang pebisnis, rasanya memang sulit dipercaya jika ia akan mengeluarkan kebijakan yang dapat membahayakan negeri dan kekayaan keluarganya sendiri.
(hps)
Namun sejatinya, hal ini masih jauh dari terjadi. Terlepas dari arah kebijakan yang masih saja proteksionis, Trump menegaskan bahwa AS masih terbuka untuk melakukan dialog dengan pemerintah China terkait dengan kebijakan perdagangannya yang kerap dituding merugikan AS.
“Amerika Serikat masih siap untuk mengadakan dialog guna mendukung komitmen kami mencapai kesepakatan dagang yang bebas, adil, dan saling menguntungkan, serta untuk melindungi teknologi dan kekayaan intelektual dari perusahaan dan masyarakat AS,” terang Trump dalam pernyataannya seperti dikutip dari CNBC.
Hal ini lantas mengonfirmasi pernyataan Larry Kudlow selaku Penasihat Ekonomi Gedung Putih mengatakan bahwa AS siap bernegosiasi dengan China. Kudlow belum lama ini mengungkapkan rencana pengenaan bea masuk untuk 1.300 produk China senilai US$ 50 miliar yang diumumkan kemarin mungkin hanya merupakan taktik negosiasi. Oleh karena itu, bisa saja bea masuk terhadap produk-produk tersebut tidak jadi diterapkan.
Jika melihat sosok Trump sendiri yang merupakan seorang pebisnis, rasanya memang sulit dipercaya jika ia akan mengeluarkan kebijakan yang dapat membahayakan negeri dan kekayaan keluarganya sendiri.
"Amerika Serikat masih siap untuk mengadakan dialog guna mendukung komitmen kami mencapai kesepakatan dagang yang bebas, adil, dan saling menguntungkan, serta untuk melindungi teknologi dan kekayaan intelektual dari perusahaan dan masyarakat AS," terang Trump dalam pernyataannya seperti dikutip dari CNBC.Hal ini lantas mengonfirmasi pernyataan Larry Kudlow selaku Penasihat Ekonomi Gedung Putih mengatakan bahwa AS siap bernegosiasi dengan China. Kudlow belum lama ini mengungkapkan rencana pengenaan bea masuk untuk 1.300 produk China senilai US$ 50 miliar yang diumumkan kemarin mungkin hanya merupakan taktik negosiasi. Oleh karena itu, bisa saja bea masuk terhadap produk-produk tersebut tidak jadi diterapkan.
Jika melihat sosok Trump sendiri yang merupakan seorang pebisnis, rasanya memang sulit dipercaya jika ia akan mengeluarkan kebijakan yang dapat membahayakan negeri dan kekayaan keluarganya sendiri.
Pages
Most Popular