Inflasi Naik, Saham UNVR Dkk Mulai Diburu

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
04 April 2018 11:46
Sementara itu, inflasi secara year-over-year (YoY) berada di level 3,4%, juga di atas konsensus yang sebesar 3,32%.
Foto: ist
Jakarta, CNBC Indonesia - Saham-saham sektor barang konsumsi terus diburu investor pasca rilis data inflasi yang lebih tinggi dari perkiraan. Sepanjang Maret, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi sebesar 0,2% MoM, lebih tinggi dibandingkan konsensus yang dihimpun CNBC Indonesia sebesar 0,12% MoM. Sementara itu, inflasi secara year-over-year (YoY) berada di level 3,4%, juga di atas konsensus yang sebesar 3,32%.

Tekanan inflasi pada bulan lalu datang dari pos bahan makanan dan makanan jadi yang masing-masing memiliki andil sebesar 0,05% dan 0,04% (terhadap inflasi secara MoM). Hal tersebut lantas diartikan sebagai sinyal kenaikan daya beli masyarakat Indonesia.

Pasca rilis data inflasi pada hari Senin lalu (2/4/2018), indeks saham sektor barang konsumsi menguat hingga 1,56%. Kemudian pada hari ini, sektor tersebut menguat sebesar 0,44% dan menjadi sektor dengan kontribusi terbesar bagi penguatan IHSG yang sebesar 0,2% ke level 6.241,24 poin.

Sebelumnya, kajian dari tim riset CNBC Indonesia memang menunjukkan bahwa sektor barang konsumsi merupakan pilihan terbaik pada bulan April bagi para investor. Secara rata-rata dalam 5 tahun terakhir (2013-2017), indeks saham sektor barang konsumsi memberikan imbal hasil sebesar 2,59% secara month-over-month (MoM).

Lebih baik jika dibandingkan dengan 9 sektor penghuni IHSG lainnya. Semakin dekatnya bulan Ramadhan (yang biasanya mendongkrak konsumsi) membuat investor gencar memburu saham-saham dari sektor tersebut).

Inflasi Naik, Saham UNVR Dkk Mulai DiburuFoto: CNBC Indonesia/Anthony Kevin

Lantas, saham apa yang bisa dikoleksi investor untuk memanfaatkan momentum ini? Tim riset CNBC Indonesia menghitung rata-rata imbal hasil dari 5 saham anggota sektor barang konsumsi berkapitalisasi pasar terbesar sepanjang bulan April (secara MoM) selama 5 tahun terakhir.

Kelima emiten yang dimaksud adalah PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Gudang Garam Tbk (GGRM), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), dan PT Kalbe Farma Tbk (KLBF).

Hasilnya, saham UNVR memberikan rata-rata imbal hasil yang tertinggi jika dibandingkan dengan 4 saham lainnya, yaitu sebesar 4,89% MoM, jauh mengungguli rata-rata imbal hasil sektornya yang sebesar 2,59% MoM. Di posisi dua, ada saham GGRM dengan rata-rata imbal hasil sebesar 4,14% MoM.

Inflasi Naik, Saham UNVR Dkk Mulai DiburuFoto: CNBC Indonesia/Anthony Kevin

Sepanjang bulan April tahun ini sampai dengan berita ini diturunkan, saham UNVR telah memberikan imbal hasil sebesar 1,31% MoM. Artinya, potensi upside dari saham UNVR masih cukup besar. Investor yang belum mengambil posisi pun dimungkinkan untuk mulai melakukan akumulasi.
(hps) Next Article Daya Beli Membaik Saham Barang Konsumsi Menarik

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular