
Pantau Saham Barang Konsumsi, Pasca Pengumuman Inflasi
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
02 April 2018 12:55

Jakarta, CNBC Indonesia - Kinerja IHSG pada kuartal I jauh dari memuaskan, bahkan mengecewakan karena terkoreksi 2,62%. Lebih parah lagi indeks LQ45 terpuruk 6,83% pada periode yang sama.
Memasuki April, pelaku pasar nampak mulai optimistis dengan kinerja bursa saham dalam negeri. Buktinya, IHSG menguat sebesar 0,6% ke level 6.226 sampai dengan akhir sesi 1 perdagangan hari ini (2/4/2018), terlepas dari sentimen perang dagang yang masih mewarnai.
Terhitung mulai hari ini, China secara resmi mengenakan bea masuk baru terhadap 128 barang impor dari Amerika Serikat (AS) senilai US$ 3 miliar, termasuk daging babi dan buah-buahan. Langkah ini merupakan balasan atas pengenaan bea masuk baja dan aluminium oleh AS. Resiko perang dagang pun kembali memanas.
Lantas, sektor saham apa yang dapat menjadi pilihan investor pada bulan ini?
Berdasarkan hasil kajian tim riset CNBC Indonesia, ternyata saham-saham sektor barang konsumsi merupakan pilihan terbaik pada bulan April. Rerata dalam 5 tahun terakhir, indeks saham sektor barang konsumsi memberikan imbal hasil sebesar 2,59% secara bulanan (month-to-month/MoM), lebih baik jika dibandingkan dengan 9 sektor penghuni IHSG lainnya.
Ramadhan
Penguatan saham-saham sektor konsumsi pada bulan April tak lain dipicu oleh ekspektasi melonjaknya konsumsi masyarakat pada saat bulan puasa dan Lebaran. Salah satu pemicunya, adalah pembayaran Tunjangan Hari Raya (THR) baik bagi karyawan swasta maupun Pegawai Negeri Sipil (PNS). THR akan menjadi katalis peningkatan konsumsi masyarakata.
Tahun ini, pemerintah akan kembali memberikan THR bagi PNS sebesar gaji pokok, sebagai ganti dari tidak adanya kenaikan gaji.
Inflasi
Pada bulan April tahun ini, sentimen positif bagi saham-saham barang konsumsi juga datang dari rilis data inflasi yang lebih tinggi dari perkiraan. Sepanjang Maret, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi sebesar 0,2% MoM, lebih tinggi dibandingkan konsensus yang dihimpun CNBC Indonesia sebesar 0,12% MoM. Sementara itu, inflasi secara year-over-year (YoY) berada di level 3,4%, juga di atas konsensus yang sebesar 3,32%.
Tekanan inflasi pada bulan lalu datang dari pos bahan makanan dan makanan jadi yang masing-masing memiliki andil sebesar 0,05% dan 0,04% (terhadap inflasi secara MoM). Selepas pengumuman data inflasi tersebut, indeks saham sektor barang konsumsi berangsur-angsur naik, dikarenakan hal tersebut diartikan sebagai sebuah sinyal bangkitnya daya beli masyarakat Indonesia. Indeks saham sektor barang konsumsi ditutup menguat 1,53% sampai dengan akhir sesi 1, terbaik kedua dari 10 sektor saham yang ada.
Saham-saham sektor barang konsumsi yang mencatatkan kenaikan harga diantaranya: PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk/HMSP (+3,52%), PT Kalbe Farma Tbk/KLBF (+1,67%), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk/ICBP (+0,6%), dan PT Indofood Sukses Makmur Tbk/INDF (+0,35).
Investor Asing
Tak hanya investor domestik, investor asing pun ikut memburu saham-saham sektor barang konsumsi: HMSP dikoleksi sebesar Rp 860,56 juta, KLBF dikoleksi sebesar Rp 7,27 miliar, ICBP dikoleksi sebesar Rp 225,46 juta, dan INDF dikoleksi sebesar Rp 518,74 juta.
Jadi, investor yang masih memiliki portfolio di sektor selain barang konsumsi patut waspada. Pasalnya, sejarah menunjukkan bahwa pilihan terbaik pada bulan April adalah dengan mengoleksi saham-saham sektor barang konsumsi. Kenaikan indeks sektoral dan masuknya investor asing pada hari ini lantas mengonfirmasi hal tersebut.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(hps/hps) Next Article Pekan Lalu, IHSG Lima Hari Berturut Pecahkan Rekor
Memasuki April, pelaku pasar nampak mulai optimistis dengan kinerja bursa saham dalam negeri. Buktinya, IHSG menguat sebesar 0,6% ke level 6.226 sampai dengan akhir sesi 1 perdagangan hari ini (2/4/2018), terlepas dari sentimen perang dagang yang masih mewarnai.
Terhitung mulai hari ini, China secara resmi mengenakan bea masuk baru terhadap 128 barang impor dari Amerika Serikat (AS) senilai US$ 3 miliar, termasuk daging babi dan buah-buahan. Langkah ini merupakan balasan atas pengenaan bea masuk baja dan aluminium oleh AS. Resiko perang dagang pun kembali memanas.
Berdasarkan hasil kajian tim riset CNBC Indonesia, ternyata saham-saham sektor barang konsumsi merupakan pilihan terbaik pada bulan April. Rerata dalam 5 tahun terakhir, indeks saham sektor barang konsumsi memberikan imbal hasil sebesar 2,59% secara bulanan (month-to-month/MoM), lebih baik jika dibandingkan dengan 9 sektor penghuni IHSG lainnya.
Ramadhan
Penguatan saham-saham sektor konsumsi pada bulan April tak lain dipicu oleh ekspektasi melonjaknya konsumsi masyarakat pada saat bulan puasa dan Lebaran. Salah satu pemicunya, adalah pembayaran Tunjangan Hari Raya (THR) baik bagi karyawan swasta maupun Pegawai Negeri Sipil (PNS). THR akan menjadi katalis peningkatan konsumsi masyarakata.
Tahun ini, pemerintah akan kembali memberikan THR bagi PNS sebesar gaji pokok, sebagai ganti dari tidak adanya kenaikan gaji.
Inflasi
Pada bulan April tahun ini, sentimen positif bagi saham-saham barang konsumsi juga datang dari rilis data inflasi yang lebih tinggi dari perkiraan. Sepanjang Maret, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi sebesar 0,2% MoM, lebih tinggi dibandingkan konsensus yang dihimpun CNBC Indonesia sebesar 0,12% MoM. Sementara itu, inflasi secara year-over-year (YoY) berada di level 3,4%, juga di atas konsensus yang sebesar 3,32%.
Tekanan inflasi pada bulan lalu datang dari pos bahan makanan dan makanan jadi yang masing-masing memiliki andil sebesar 0,05% dan 0,04% (terhadap inflasi secara MoM). Selepas pengumuman data inflasi tersebut, indeks saham sektor barang konsumsi berangsur-angsur naik, dikarenakan hal tersebut diartikan sebagai sebuah sinyal bangkitnya daya beli masyarakat Indonesia. Indeks saham sektor barang konsumsi ditutup menguat 1,53% sampai dengan akhir sesi 1, terbaik kedua dari 10 sektor saham yang ada.
Saham-saham sektor barang konsumsi yang mencatatkan kenaikan harga diantaranya: PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk/HMSP (+3,52%), PT Kalbe Farma Tbk/KLBF (+1,67%), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk/ICBP (+0,6%), dan PT Indofood Sukses Makmur Tbk/INDF (+0,35).
Investor Asing
Tak hanya investor domestik, investor asing pun ikut memburu saham-saham sektor barang konsumsi: HMSP dikoleksi sebesar Rp 860,56 juta, KLBF dikoleksi sebesar Rp 7,27 miliar, ICBP dikoleksi sebesar Rp 225,46 juta, dan INDF dikoleksi sebesar Rp 518,74 juta.
Jadi, investor yang masih memiliki portfolio di sektor selain barang konsumsi patut waspada. Pasalnya, sejarah menunjukkan bahwa pilihan terbaik pada bulan April adalah dengan mengoleksi saham-saham sektor barang konsumsi. Kenaikan indeks sektoral dan masuknya investor asing pada hari ini lantas mengonfirmasi hal tersebut.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(hps/hps) Next Article Pekan Lalu, IHSG Lima Hari Berturut Pecahkan Rekor
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular