Menebak Empat Pembeli Siaga Rights Issue Bukopin
Gita Rossiana, CNBC Indonesia
02 April 2018 19:40

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Bukopin Tbk mengumumkan segera melakukan rights issue senilai Rp 2 triliun pada triwulan II-2018 mendatang. Perseroan pun menyebutkan akan ada empat potensial investor yang ingin menjadi standby buyer dari rights issue tersebut.
Direktur Utama Bank Bukopin Eko R Gindo tidak menyebutkan secara detail nama-nama investor yang akan menjadi standby buyer. Namun Eko hanya menjelaskan mengenai jenis usaha dan asal negara dari potensial standby buyer tersebut.
1. Sebuah perusahaan konsorsium private equity di Hongkong
Mengutip bankerbay.com, ada beberapa perusahaan private equity di Hongkong diantaranya Ample Financial Group, Asia Capital Investment Partners, Asia Growth Private Equity, Asian Capital Partners Group, Blackpeak (Holdings), China Concept Consulting, CITIC International Financial Holdings, Echobox, Mingly Corporation, Quam Capital, Quanstmile dan lainnya.
2. Konsorsium bank terbesar di Asia
Merujuk pada data cnbc.com, bank terbesar di Asia sekaligus di dunia adalah Industrial and Commercial Bank of China dengan nilai aset US$ 3,42 triliun.
3. Bank BUMN
Saat ini, ada empat bank BUMN di Indonesia, yakni PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Dua dari empat bank BUMN tersebut, yakni BNI dan BRI sedang menjajaki kemungkinan mengakuisisi bank baru. Namun apabila dilihat segmen usaha yang hampir berdekatan dengan Bank Bukopin yang 40% bisnisnya di UMKM, maka jawabannya adalah BRI.
4.Private Equity yang pernah masuk ke bank swasta di Indonesia dan menjual portofolionya
Karakter ini agak sulit dijawab, namun ada Creador yang saat ini berinvestasi di Bank Index Selindo. Kemudian ada Saratoga yang telah menjual seluruh kepemilikan sahamnya di Bank Pundi.
(dru) Next Article Bank Bukopin Rights Issue Rp 2 T di Triwulan II-2018
Direktur Utama Bank Bukopin Eko R Gindo tidak menyebutkan secara detail nama-nama investor yang akan menjadi standby buyer. Namun Eko hanya menjelaskan mengenai jenis usaha dan asal negara dari potensial standby buyer tersebut.
1. Sebuah perusahaan konsorsium private equity di Hongkong
2. Konsorsium bank terbesar di Asia
Merujuk pada data cnbc.com, bank terbesar di Asia sekaligus di dunia adalah Industrial and Commercial Bank of China dengan nilai aset US$ 3,42 triliun.
3. Bank BUMN
Saat ini, ada empat bank BUMN di Indonesia, yakni PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Dua dari empat bank BUMN tersebut, yakni BNI dan BRI sedang menjajaki kemungkinan mengakuisisi bank baru. Namun apabila dilihat segmen usaha yang hampir berdekatan dengan Bank Bukopin yang 40% bisnisnya di UMKM, maka jawabannya adalah BRI.
4.Private Equity yang pernah masuk ke bank swasta di Indonesia dan menjual portofolionya
Karakter ini agak sulit dijawab, namun ada Creador yang saat ini berinvestasi di Bank Index Selindo. Kemudian ada Saratoga yang telah menjual seluruh kepemilikan sahamnya di Bank Pundi.
(dru) Next Article Bank Bukopin Rights Issue Rp 2 T di Triwulan II-2018
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular