
Pizza Hut dan Perusahaan Kertas Bakal Listing di BEI
Monica Wareza, CNBC Indonesia
02 April 2018 17:11

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Sarimelati Kencana, pemilik brand makanan Pizza Hut akan melepas 20% sahamnya ke publik melalui skema penawaran umum saham perdana (intial public offering/IPO). Perusahaan menggunakan laporan keuangan Desember 2017 dan berencana untuk mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Mei mendatang.
Direktur Penilaian Perusahaan BEI Samsul Hidayat mengatakan selain menerbitkan saham baru, perusahaan juga akan melepas saham dari pemegang saham mayoritasnya, yakni PT Sriboga Raturaya.
"Dananya akan digunakan untuk capital expenditure (biaya modal) sama restrukturisasi utang, 60% untuk capexnya sisanya untuk utang," kata Samsul usai mini expose di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (2/4).
Hingga Desember lalu, perusahaan memiliki total aset sebesar Rp 1,4 trliun. Dalam periode yang sama, perusahaan memiliki total utang sebesar Rp 1,1 triliun dan ekuiti sebesar Rp 370 miliar.
Saham dari IPO ini sebesar 10% akan dialokasikan untuk Management Employee Stock Option Program (MESOP) dan 1% untuk employee stock ownership plan (ESOP). Perusahaan menggandeng CLSA Sekuritas Indonesia, Mandiri Sekuritas dan CIMB Sekuritas selaku penjamin pelaksana emisi efek.
Sebelumnya, BEI juga menerima mini expose dari perusahaan produsen kertas daur ulang yang berbasis di Boyolali, Jawa Tengah yakni PT Sriwahana Adityakarta yang akan melepas 22% sahamnya ke publik. Samsul mengatakan bahwa perusahaan memiliki aset mencapai Rp 800 miliar.
"Kalau yang perusahaan kertas ini dananya untuk modal kerja. Pakai buku Desember juga, listingnya target Juni," kata dia.
Untuk aksi korporasinya ini perusahaan bekerja sama dengan NH Korindo Sekuritas Indonesia sebagai penjamin pelaksana emisi efek.
(roy/roy) Next Article Digitalisasi Picu Investor Ritel Domestik Bursa RI 'Meledak'
Direktur Penilaian Perusahaan BEI Samsul Hidayat mengatakan selain menerbitkan saham baru, perusahaan juga akan melepas saham dari pemegang saham mayoritasnya, yakni PT Sriboga Raturaya.
Saham dari IPO ini sebesar 10% akan dialokasikan untuk Management Employee Stock Option Program (MESOP) dan 1% untuk employee stock ownership plan (ESOP). Perusahaan menggandeng CLSA Sekuritas Indonesia, Mandiri Sekuritas dan CIMB Sekuritas selaku penjamin pelaksana emisi efek.
Sebelumnya, BEI juga menerima mini expose dari perusahaan produsen kertas daur ulang yang berbasis di Boyolali, Jawa Tengah yakni PT Sriwahana Adityakarta yang akan melepas 22% sahamnya ke publik. Samsul mengatakan bahwa perusahaan memiliki aset mencapai Rp 800 miliar.
"Kalau yang perusahaan kertas ini dananya untuk modal kerja. Pakai buku Desember juga, listingnya target Juni," kata dia.
Untuk aksi korporasinya ini perusahaan bekerja sama dengan NH Korindo Sekuritas Indonesia sebagai penjamin pelaksana emisi efek.
(roy/roy) Next Article Digitalisasi Picu Investor Ritel Domestik Bursa RI 'Meledak'
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular