Rupiah Menguat 0,12% Lawan Ringgit
Alfado Agustio, CNBC Indonesia
29 March 2018 15:30
Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap ringgit Malaysia pada perdagangan siang hari bergerak menguat. Ringgit memang tengah tertekan akibat arus modal keluar (capital outflow).
(aji/aji) Next Article Rupiah Menguat Lawan Ringgit dalam Tiga Hari Beruntun
Pada Kamis (29/3) pukul 13:30 WIB, 1 ringgit dibanderol Rp 3.555,26. Rupiah menguat 0,12% terhadap mata uang Negeri Harimau Malaya.
Ringgit tengah mengalami periode sulit. Saat ini, imbal hasil (yield) obligasi pemerintah Malaysia dengan Amerika Serikat (AS) cenderung semakin menipis.
Akibatnya, terjadi capital outflow dari Malaysia menuju Negeri Paman Sam. Devisa yang berkurang di Malaysia membuat ringgit terdepresiasi, termasuk di hadapan rupiah.
Pelemahan ringgit bisa berdampak negatif bagi Indonesia. Saat ini Indonesia masih membukukan surplus perdagangan dengan Malaysia. Tahun lalu, surplus perdagangan ini mencapai US$ 700 juta.
Dengan adanya pelemahan ringgit, maka produk Malaysia akan menjadi murah sehingga mendorong impor. Bukan tidak mungkin Malaysia berupaya memperkecil defisit perdagangan yang mereka alami melalui peningkatan ekspor ke Indonesia. Ekspor utama Malaysia ke Indonesia antara lain produk olahan minyak dan minyak kelapa sawit.
Untuk produk olahan minyak, peluang Malaysia masih cukup besar untuk meningkatkan ekspor mereka mengingat kebutuhan Indonesia terhadap produk tersebut masih tinggi. Permintaan bahan bakar di Indonesia 2017 mencapai 1,6 juta liter/hari sementara produksi nasional sekitar 800 ribu liter.
Sementara aspek lain yang dapat merugikan Indonesia dengan adanya pelemahan ringgit yaitu berkurangnya jumlah remitansi masuk dari Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di Malaysia. Jumlah TKI yang bekerja di Malaysia pada 2017 mencapai 2,7 juta orang, dengan total remitansi yang masuk sebesar US$ 2,72 juta/ MYR 11 juta (kurs MYR 1= US$ 4,044).
Ketika terjadi penguatan rupiah maka potensi berkurangnya nilai dari total remitansi yang masuk akan terjadi. Sebuah kerugian bagi Indonesia.
TIM RISET CNBC INDONESIA
 Reuters |
 Reuters |
Dengan adanya pelemahan ringgit, maka produk Malaysia akan menjadi murah sehingga mendorong impor. Bukan tidak mungkin Malaysia berupaya memperkecil defisit perdagangan yang mereka alami melalui peningkatan ekspor ke Indonesia. Ekspor utama Malaysia ke Indonesia antara lain produk olahan minyak dan minyak kelapa sawit.
Untuk produk olahan minyak, peluang Malaysia masih cukup besar untuk meningkatkan ekspor mereka mengingat kebutuhan Indonesia terhadap produk tersebut masih tinggi. Permintaan bahan bakar di Indonesia 2017 mencapai 1,6 juta liter/hari sementara produksi nasional sekitar 800 ribu liter.
Sementara aspek lain yang dapat merugikan Indonesia dengan adanya pelemahan ringgit yaitu berkurangnya jumlah remitansi masuk dari Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di Malaysia. Jumlah TKI yang bekerja di Malaysia pada 2017 mencapai 2,7 juta orang, dengan total remitansi yang masuk sebesar US$ 2,72 juta/ MYR 11 juta (kurs MYR 1= US$ 4,044).
Ketika terjadi penguatan rupiah maka potensi berkurangnya nilai dari total remitansi yang masuk akan terjadi. Sebuah kerugian bagi Indonesia.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Rupiah Menguat Lawan Ringgit dalam Tiga Hari Beruntun
Tags
Related Articles
Recommendation
Most Popular