Sky Energy Targetkan Pendapatan Rp 500 M

Monica Wareza, CNBC Indonesia
28 March 2018 10:25
Jumlah ini meningkat dari pendapatan perusahaan di tahun lalu yang mencapai Rp 400 miliar.
Foto: CNBC Indonesia/Monica Ramadhona
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Sky Energy Tbk (JSKY) menargetkan pendapatan sebesar Rp 500 miliar untuk tahun ini. Jumlah ini meningkat dari pendapatan perusahaan di tahun lalu yang mencapai Rp 400 miliar.

Direktur Utama Sky Energy Jackson Tandiono mengatakan tahun ini ditargetkan pendapatan dan laba perusahaan dapat naik dibandingkan dengan tahun lalu. "Targetnya tahun ini pendapatan naik jadi Rp 500 miliar, laba sekitar Rp 30 miliar," kata Jackson di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (28/3).

Untuk mendongkrak pendapatan tersebut, perusahaan tengah membidik perluasan pasar ekspor panel surya ke beberapa negara di Eropa. Tahun lalu penjualan ekspor berkontribusi sebesar 30% untuk pendapatan, ditargetkan tahun ini penjualan ekspor bisa meningkat menjadi 40%-50%.

Tahun ini perusahaan membidik pasar di Jerman dan beberapa negara lain di Eropa lainnya. Tahun lalu perusahaan sudah melakukan ekspor ke Finlandia, kemudian menambah jumlah ekspor Turki.

Menurut Jackson, saat ini perusahaan hanya memproduksi solar panel berukuran kecil dan sedang dengan kapasitas 50 megawatt untuk solar cell dan 100 megawatt untuk modul.

Perusahaan tengah mempersiapkan pembangunan pabrik baru dengan kapasitas yang sama yang ditargetkan mulai konstruksi tahun depan. Untuk itu perusahaan menyiapkan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp 200 miliar.

Dana tersebut sekitar Rp 80 miliar berasal dari dana hasil penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) dan sisanya dari pinjaman bank.

Nanti pabrik baru tersebut akan berdiri di lahan seluas 3-5 hektar di kawasan Sentul dan memiliki kapasitas produksi sama dengan pabrik eksisting di kawasan Gunung Putri, Jawa Barat.

Pasar Potensial
Jackson menilai pasar domestik yang potensial saat ini merupakan wilayah Ambon dan Papua mengingat keadaan geografis di wilayah tersebut lebih memungkinkan untuk memasang solar panel.

Untuk pengadaan ke wilayah tersebut, perusahaan biasanya bekerja sama dengan perusahaan swasta dan pemerintah dengan bentuk penjualan business to business (B2B). "Biasanya untuk Penerangan Jalan Umum kan. BUMN yang beli ke kita itu seperti Wika dan Inti," kata dia.

Selain itu, perusahaan juga tengah membidik pasar di kawasan perkotaan untuk panel surya untuk industri.

Sky Energi secara resmi mencatatakan saham di Bursa Efek Indonesia pada perdagangan hari ini. Harga saham perseroan saat ditransaksikan langsung menguat 50% ke Rp 600 per saham dari harga IPO Rp 400 per saham.
(hps) Next Article Harga Batu Bara Naik, tapi Indika Akhir 2020 Masih Rugi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular