
Laba Q1 Melesat, Begini Strategi BTN di Kuartal II-2021

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) terus berupaya untuk menurunkan biaya dana (cost of fund) sehingga akan berdampak pada penurunan suku bunga kredit di BTN. Hingga Maret lalu telah terjadi penurunan cost of fund menjadi 3,69% dari sebelumnya 5,28% di Desember 2020 atau turun 159 basis poin.
Direktur Distribution and Retail Funding BTN Jasmin mengatakan tren penurunan biaya dana ini akan terus dilakukan perusahaan, salah satunya dengan melakukan refreshing dana mahal dalam produk tabungan yang dimiliki perusahaan.
Upaya ini telah mulai dilakukan namun memang memberikan dampak pertumbuhan dana tabungan hanya sebesar 4,29% di akhir Maret lalu.
"Kenapa tabungan tumbuhnya kecil 4,29%. Dapat kami sampaikan pertama di 2020 kemudian berlanjut kuartal I ini kita benahi, likuiditas kita amankan dengan refreshing dana mahal. Lalu manage produk liabilities. Kita ada tabungan mahal tabungan Prima, itu biayanya mahal kemudian itu akan digantikan dengan Investa, itu investasi cuma dengan bunga lebih rendah," kata Jasmin dalam konferensi pers paparan kinerja kuartal I-2021, Kamis (22/4/2021).
Dia menyebutkan dengan melakukan pergantian produk ini maka perusahaan akan dapat menurunkan biaya dana dibarengi dengan diversifikasi nasabah yang menjadi lebih luas. Ditargetkan di tahun ini perusahaan akan dapat mengumpulkan dana nasabah hingga Rp 18 triliun melalui produk baru ini.
Untuk menarik CASA ini langkah lainnya yang dilakukan perusahaan adalah dengan membuka jaringan hingga ke pelosok dengan bekerja sama dengan PT Pos Indonesia (Persero). Perusahaan ini memiliki 900 jaringan di daerah yang dinilai akan dapat menjadi perpanjangan tangan BTN di wilayah yang tidak terjangkau.
"Infrastruktur tabungan kan butuh IT, tools transaksi mobile banking kita simpel lebih user friendly. BTN juga agresif kembangkan EDC sehinga bisa transaksi dengan BTN," jelas dia.
(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Gokil! Laba BTN Melesat 700% Sepanjang 2020 jadi Rp 1,6 T