IHSG Mulai Bertenaga, Setelah Perang Dagang Sedikit Reda

Houtmand P Saragih, CNBC Indonesia
27 March 2018 09:08
Tensi perang dagang yang mulai turun membuat investor pasar saham domestik kembali bergairah, sejalan dengan bursa saham Asia lainnya.
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pagi ini dibuka menguat 0,74% ke level 6.246,23. Tensi perang dagang yang mulai turun membuat investor pasar saham domestik kembali bergairah, sejalan dengan bursa saham Asia lainnya.

Saham-saham yang menjadi pendorong penguatan IHSG pada pembukaan pagi ini diantaranya, saham BBRI yang menguat 1,11%, saham TLKM naik 1,11%, saham BBCA naik 1,50% dan saham ASII naik 2,08%.

Pagi ini, ada aktivitas pencatatan saham perdana PT Jaya Trishindo Tbk (HELI). Saat dibuka harga saham HELI langsung kena auto rejection atas, naik 70% ke level harga Rp 187 per saham dari harga perdana Rp 110 per saham.

Sementara itu, bursa saham Asia pagi ini mayoritas dibuka menguat, indeks Nikkei 225 menguat 1,75%, indeks Hang Seng naik 1,43%, indeks Kospi naik 0,80%, indeks Shanghai Composite menguat 1,08% dan indeks Strait Times menguat 0,61%.

Pada perdagangan dini hari tadi, bursa saham Amerika Serikat (AS), Wall Street menguat. Dow Jones Industrial Average (DJIA) naik 2,84%, S&P 500 menguat 2,72%, dan Nasdaq bertambah 3,26%. Wall Street membukukan kinerja terbaik sejak Januari 2015.

Dialog AS-China menciptakan euforia di pasar. Kedua negara penguasa perdagangan internasional ini diyakini akan mengedepankan akal sehat dan tidak akan mengorbankan perekonomian global demi kepentingan negaranya masing-masing.
 
Untuk perdagangan hari ini, ada harapan IHSG bisa memutus tren koreksi dan berbalik menguat. Sentimen positif penguatan Wall Street bisa menjadi bensin bagi laju bursa saham Asia, termasuk Indonesia.
 
Meredanya kekhawatiran perang dagang juga menjadi kabar gembira. AS dan China yang membuka dialog membuat pasar bisa tenang, karena setidaknya satu hal yang membuat ketakutan besar bisa diselesaikan. Investor bisa melanjutkan aktivitas perdagangan tanpa rasa cemas.
 
Perkembangan nilai tukar dolar AS juga kondusif bagi IHSG. Greenback sepertinya masih melanjutkan tren pelemahan yang terjadi sejak kemarin.
 
Aksi jual di pasar saham yang mulai berkurang menandakan risk appetite investor sepertinya sudah kembali. Investor sudah sudah berani 'bermain' dengan aset yang berisiko dan berangsur-angsur meninggalkan instrumen safe haven, salah satunya dolar AS.
 
Selain itu, penguatan poundsterling yang signifikan membuat dolar AS sedikit defensive. Apresiasi sterling didorong oleh keyakinan pasar bahwa Bank Sentral Inggris (BoE)  akan menaikkan suku bunga pada pertemuan Mei mendatang.
 
Depresiasi dolar AS dapat dimanfaatkan oleh rupiah untuk melanjutkan penguatan. Ketika rupiah menguat, diharapkan membawa dampak positif kepada IHSG.
 
Kemudian, koreksi yang terus-menerus berlangsung dalam beberapa waktu terakhir membuat harga aset di pasar saham Indonesia menjadi semakin  terjangkau. IHSG saja sudah terkoreksi 2,45% sejak awal tahun. Investor bisa memanfaatkan peluang ini dengan melakukan aksi borong yang dapat memperkuat IHSG.
 
Namun, tetap ada risiko yang bisa menghambat laju IHSG hari ini. Pertama adalah harga minyak yang mulai terkoreksi setelah pekan lalu melonjak tajam. Pelaku pasar mulai merealisasikan keuntungan sehingga menekan harga si emas hitam.
 
Penurunan harga minyak bisa membuat persepsi terhadap saham-saham migas dan pertambangan menurun. Padahal sektor ini kerap kali menjadi motor penggerak IHSG.
 
Lalu, meski terus terkoreksi tetapi IHSG masih memiliki valuasi yang cukup mahal.Price to Earnings Ratio (P/E) IHSG masih berada di 17,47 kali.
 
Bursa utama kawasan tidak memiliki P/E setinggi IHSG. Misalnya P/E Straits Times hanya 11,34 kali, KLCI 16,79 kali, SETi 17,04 kali, Nikkei 225 14,98 kali, Hang Seng 12,57 kali, SSEC 14,18 kali, dan Kospi 12,1 kali. Tingginya P/E IHSG dibandingkan bursa saham regional membuat ruang koreksi masih ada.
 
Berikut adalah peristiwa-peristiwa yang akan terjadi hari ini:
  • Uji kepatutan dan kelayakan tiga calon Deputi Gubernur Bank Indonesia oleh Komisi XI DPR (10:00 WIB).
  • Peluncuran laporan ekonomi Bank Dunia (13:00 WIB).
  • Presiden Joko Widodo dan sejumlah menteri Kabinet Kerja menghadiri acara peluncuran perizinan kepabeanan online di Cileungsi, Jawa Barat (13:30 WIB).
  • RUPSLB BNLI (14:00 WIB).
  • Pidato Gubernur The Fed Cleveland Loretta J. Mester (03:30).
  • Pidato anggota Dewan Gubernur The Fed Randal Quarles (06:10).
  • Rilis data Indeks Keyakinan Konsumen AS versi The Conference Board (CB) (21:00).
  • Pidato Gubernur The Fed Atlanta Raphael Bostic (22:00).

(hps) Next Article IHSG Dibuka Menguat Disulut Upgrade Indonesia oleh Moody's

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular