
Situasi Eropa Memanas, IHSG Sulit Keluar dari Zona Merah
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
26 March 2018 10:31

Jakarta, CNBC Indonesia - Periode yang berat bagi bursa saham dalam negeri nampak belum berakhir. Pada perdagangan pertama di pekan ini, IHSG terkoreksi 0,53% ke level 6.177,75 poin.
Hasil pertemuan The Federal Reserve (The Fed) yang mengecewakan serta ketakutan atas perang dagang antara AS dan China masih menjadi faktor utama yang menyebabkan pelaku pasar menghindari aset-aset beresiko.
Tak hanya di dalam negeri, aksi jual juga terjadi pada bursa saham regional: indeks Nikkei turun 0,4%, indeks Shanghai turun 0,4%, indeks Hang Seng turun 0,12%, indeks Strait Times turun 0,47%, dan indeks KLCI (Malaysia) turun 0,63%.
Selain dua faktor diatas, kembali memanasnya tensi politik di wilayah Eropa dan AS ikut berkontribusi bagi awal minggu yang kurang manis bagi bursa saham regional. Dari wilayah Eropa, situasi memanas pasca kepolisian wilayah Jerman menahan mantan Presiden Katalunya, Carles Puigdemont.
Penangkapan ini datang menyusul surat perintah penangkapan yang dikeluarkan Pengadilan Tinggi Spanyol. Tak hanya Puidgemont, surat perintah penangkapan juga diterbitkan untuk 12 orang lainnya dengan dakwaan pemberontakan atas keterlibatan mereka dalam upaya percobaan memerdekakan Katalunya yang akhirnya gagal pada tahun lalu. Hukuman maksimal untuk dakwaan tersebut adalah penjara selama 30 tahun lamanya.
Dari negeri paman sam, bintang film dewasa Stephanie Clifford atau yang lebih dikenal dengan nama Stormy Daniels duduk untuk melakukan wawancara di stasiun TV CBS terkait dengan hubungan gelapnya dengan Presiden AS Donald Trump.
Dalam wawancara tersebut, Clifford mengakui bahwa ia pernah menjalin hubungan gelap dengan Trump. Lebih lanjut, ia menuturkan telah menerima ancaman untuk tidak membeberkan skandal tersebut ke publik.
Belum juga penyelidikan atas hubungannya dengan pihak Rusia terkait dengan kemenangan dalam pemilihan presiden usai, kini mantan pebisnis tersebut harus berurusan dengan kasus lain yang tak kalah besarnya.
Blue Chip Dilepas
Koreksi indeks LQ45 (-0,75% ke level 1.009,85 pon) yang lebih dalam dari IHSG menunjukkan bahwa saham-saham blue chip menjadi korban dari ketidapkastian yang ada saat ini.
Saham-saham yang berkontribusi paling besar terhadap koreksi IHSG utamanya berasal dari sektor jasa keuangan dan barang konsumsi. Memang, dua sektor ini banyak didominasi oleh saham-saham dengan kapitalisasi pasar jumbo. Saham-saham yang dimaksud adalah: PT Bank Central Asia Tbk/BBCA (-1,79%), PT Bank Mandiri Tbk/BMRI (-1,55%), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk/TLKM (-1,09%), PT Unilever Indonesia Tbk/UNVR (-1,03%), dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk/BBRI (-0,56%).
Aksi jual nampak dilakukan oleh investor asing: BBCA dilepas Rp 8,58 miliar, BMRI dilepas 8,13 miliar, TLKM dilepas Rp 28,89 miliar, UNVR dilepas Rp 96,43 miliar, dan BBRI dilepas Rp 28,57 miliar. Secara keseluruhan di seluruh pasar, investor asing melakukan jual bersih senilai Rp 51,3 miliar.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(hps) Next Article Bursa RI Merah Padam! Tenang...Asing Tetap Borong Saham
Hasil pertemuan The Federal Reserve (The Fed) yang mengecewakan serta ketakutan atas perang dagang antara AS dan China masih menjadi faktor utama yang menyebabkan pelaku pasar menghindari aset-aset beresiko.
Tak hanya di dalam negeri, aksi jual juga terjadi pada bursa saham regional: indeks Nikkei turun 0,4%, indeks Shanghai turun 0,4%, indeks Hang Seng turun 0,12%, indeks Strait Times turun 0,47%, dan indeks KLCI (Malaysia) turun 0,63%.
Penangkapan ini datang menyusul surat perintah penangkapan yang dikeluarkan Pengadilan Tinggi Spanyol. Tak hanya Puidgemont, surat perintah penangkapan juga diterbitkan untuk 12 orang lainnya dengan dakwaan pemberontakan atas keterlibatan mereka dalam upaya percobaan memerdekakan Katalunya yang akhirnya gagal pada tahun lalu. Hukuman maksimal untuk dakwaan tersebut adalah penjara selama 30 tahun lamanya.
Dari negeri paman sam, bintang film dewasa Stephanie Clifford atau yang lebih dikenal dengan nama Stormy Daniels duduk untuk melakukan wawancara di stasiun TV CBS terkait dengan hubungan gelapnya dengan Presiden AS Donald Trump.
Dalam wawancara tersebut, Clifford mengakui bahwa ia pernah menjalin hubungan gelap dengan Trump. Lebih lanjut, ia menuturkan telah menerima ancaman untuk tidak membeberkan skandal tersebut ke publik.
Belum juga penyelidikan atas hubungannya dengan pihak Rusia terkait dengan kemenangan dalam pemilihan presiden usai, kini mantan pebisnis tersebut harus berurusan dengan kasus lain yang tak kalah besarnya.
Blue Chip Dilepas
Koreksi indeks LQ45 (-0,75% ke level 1.009,85 pon) yang lebih dalam dari IHSG menunjukkan bahwa saham-saham blue chip menjadi korban dari ketidapkastian yang ada saat ini.
Saham-saham yang berkontribusi paling besar terhadap koreksi IHSG utamanya berasal dari sektor jasa keuangan dan barang konsumsi. Memang, dua sektor ini banyak didominasi oleh saham-saham dengan kapitalisasi pasar jumbo. Saham-saham yang dimaksud adalah: PT Bank Central Asia Tbk/BBCA (-1,79%), PT Bank Mandiri Tbk/BMRI (-1,55%), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk/TLKM (-1,09%), PT Unilever Indonesia Tbk/UNVR (-1,03%), dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk/BBRI (-0,56%).
Aksi jual nampak dilakukan oleh investor asing: BBCA dilepas Rp 8,58 miliar, BMRI dilepas 8,13 miliar, TLKM dilepas Rp 28,89 miliar, UNVR dilepas Rp 96,43 miliar, dan BBRI dilepas Rp 28,57 miliar. Secara keseluruhan di seluruh pasar, investor asing melakukan jual bersih senilai Rp 51,3 miliar.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(hps) Next Article Bursa RI Merah Padam! Tenang...Asing Tetap Borong Saham
Most Popular