
Pekan yang Indah Bagi Harga Minyak dan Emas
Raditya Hanung, CNBC Indonesia
25 March 2018 20:05

Jakarta, CNBC Indonesia- Harga minyak global nampaknya menjadi angin segar di tengah jatuhnya pasar modal dunia. Pada akhir pekan, harga minyak jenis light sweet untuk kontrak pengiriman Mei 2018 ditutup menguat 2,46% ke US$ 65,88/barel, sementara brent juga ditutup naik 2,23% ke US$ 70,45/barel.
(gus/gus) Next Article Sepekan Melejit 5% Lebih, Harga Minyak Dunia kini Terpeleset
![]() |
Pekan lalu nampaknya jadi minggu yang indah bagi harga minyak, dimana dalam sepekan light sweet dan brent masing-masing berhasil menguat sebesar 5,68% dan 6,40%. Penguatan harga minyak masih disokong oleh komentar Menteri Energi Arab Saudi terkait OPEC yang akan melanjutkan koordinasinya dengan negara produsen non-OPEC (termasuk Rusia), untuk memperpanjang pemotongan produksi hingga 2019.
Kekhawatiran tensi perang dagang antar Amerika Serikat (AS) dan China nampaknya masih kalah dengan ekspektasi peningkatan permintaan secara musiman dalam beberapa bulan ke depan. Morgan Stanley bahkan memprediksikan harga minyak akan terus bertambah kuat, dan memproyeksikan harga minyak (brent) di level US$ 75 per barel pada kuartal III tahun ini.
Dari komoditas emas, harga sang logam mulia juga tercatat menguat 1,49% ke US$ 1.347,3/troy ounce di akhir pekan. Selama sepekan, harga emas sudah menguat 2,67%. Jatuhnya pasar modal akibat panasnya tensi dagang antara Negeri Paman Sam dan Negeri Tirai Bambu, nampaknya mendorong investor untuk beralih pada instrumen safe haven seperti emas.
Pelemahan dolar AS juga menyokong penguatan harga emas. Pada akhir pekan lalu, indeks dolar AS, yang mencerminkan posisi dolar AS terhadap 6 mata uang dunia, tercatat melemah 0,42% ke 89,48.
Kekhawatiran tensi perang dagang antar Amerika Serikat (AS) dan China nampaknya masih kalah dengan ekspektasi peningkatan permintaan secara musiman dalam beberapa bulan ke depan. Morgan Stanley bahkan memprediksikan harga minyak akan terus bertambah kuat, dan memproyeksikan harga minyak (brent) di level US$ 75 per barel pada kuartal III tahun ini.
Pelemahan dolar AS juga menyokong penguatan harga emas. Pada akhir pekan lalu, indeks dolar AS, yang mencerminkan posisi dolar AS terhadap 6 mata uang dunia, tercatat melemah 0,42% ke 89,48.
(gus/gus) Next Article Sepekan Melejit 5% Lebih, Harga Minyak Dunia kini Terpeleset
Most Popular