Indocement akan Menaikkan Harga Jual Tahun Ini

Monica Wareza, CNBC Indonesia
23 March 2018 18:41
Perusahaan memperkirakan marjin keuntungan tahun ini sebesar 13% sedikit berada di bawah tahun lalu.
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) berencana untuk menaikkan volume penjualan dan harga jual produk tahun ini untuk menjaga marjin keuntungan. Perusahaan memperkirakan marjin keuntungan tahun ini sebesar 13% sedikit berada di bawah tahun lalu.

Direktur Utama Indocement Christian Kartawijaya mengatakan marjin tahun ini diprekdiksi turun karena biaya produksi meningkat karena ada kenaikan harga batu bara dan bahan bakar untuk industri. Sehingga perusahaan perlu menaikan harga jual untuk menutupi penurunan marjin yang berlebihan di tahun ini.

"Marjin kuartal I agak tertekan memang biasanya pertumbuhan di periode itu lemah. Saya percaya kuartal ketika nanti kita punya waktu yang lebih panjang karena lebaran ada di kuartal kedua," kata Christian di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (23/3).

Untuk tahun ini, perseroan menargetkan volume penjualan tahun ini meningkat 6%-7% dari total produksi di tahun lalu yang mencapai 17,90 juta ton. Meski demikian, dia optimistis pertumbuhan ini bisa sebesar dua digit, apalagi hingga Februari lalu sudah tumbuh sebesar 11%.

Selain itu, perusahaan juga akan menaikkan harga jual di beberapa wilayah dengan tingkat penjualan konsumsi naik lebih besar di tahun ini seperti Jawa Tengah yang hingga akhir tahun lalu sudah menunjukkan perbaikan konsumsi mencapai 17% di tahun lalu.

"Kenaikannya tidak besar, paling tidak naik Rp 500-Rp 1.000 per karung, tidak akan besar," imbuh dia.

Sementara itu, untuk meningkatkan penjualannya perusahaan memperkuat pasar di wilayah Sumatera dengan membuka dua terminal baru di Palembang dan Lampung. Strategi ini dianggap cukup positif untuk memperkuat penjualan perusahaan di wilayah Sumatera dengan tingkat konsumsi yang mulai meningkat di tahun lalu sebesar 4,8%.



Belanja Modal
Tahun ini perusahaan menganggarkan biaya modal (capital expenditure/capex) lebih rendah dari tahun lalu yakni sebesar Rp 1,56 triliun, dimana nilai ini turun dari capex 2017 yang mencapai Rp 1,8 triliun. Capex akan dibiayai dari kas internal perusahaan.

Dana ini akan digunakan perusahaan untuk membangun dua terminal di Palembang dan Lampung. Selain itu, dana ini akan digunakan untuk menambah quarry andesit untuk meningkatkan bahan baku dan investasi filter di pabrik.
(hps) Next Article Harga Batu Bara Naik, Indocement Kerek Harga Semen Hingga 3%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular