The Fed Naikkan Suku Bunga, Bursa Asia Dibuka Variatif

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa-bursa utama Asia variatif tanggapi kenaikan suku bunga acuan Amerika Serikat, Fed Fund Rate (FFR). Naiknya FFR sepertinya sudah diantisipasi pelaku pasar.

Indeks Hang Seng dibuka menguat 0,5% ke 31.575,93 poin. Penopang penguatan bursa Hong Kong ini berasal dari saham sektor minyak bumi dan gas (migas) dan makan dan minuman. Saham CNOOC Ltd naik 2,75%, saham Want Want China Holding Ltd 2,53% dan AAC technologies Holdings Ltd naik 2,15%.

Pilihan Redaksi Tiga Kali, Empat Kali, dan Kegalauan Investor Suku Bunga The Fed Naik, Wall Street Melemah Tipis The Fed Naikkan Suku Bunga, Beri Sinyal Pengetatan

Indeks Kospi dibuka menguat 0,4%. Katalis bursa saham Korea Selatan ini berasal dari saham sektor jasa keuangan dan farmasi. Saham Hi Gold Ocean Kmarin No 8 Ship Investment Company menguat 29,78%, saham Pyung Hwa Industrial Co Ltd menguat 17,19% dan saham Pharmicell Co Ltd naik 16,16%.

Hanya Bursa saham Jepang yang dibuka terkoreksi. Indeks Nikkei 225 melemah 0,13% ke 21.352,16 poin. Penyebab pelemahan ini karena koreksi pada saham farmasi dan baja. Saham Daichi Sankyo Co Ltd turun 4,65%, saham Japan Steel Works Ltd turun 3,31% dan saham Japan Tobacco Inc turun 3,05%

Pada perdagangan hari ini para pelaku pasar masih akan mencermati kabar dari Amerika Serikat. Kenaikan FFR memang sudah sesuai dengan ekspektasi pasar sehingga menjadi sentimen positif bagi beberapa bursa saham Asia.

Namun, ada sedikit kekhawatiran bahwa The Fed akan menaikkan suku bunga lebih dari tiga kali, sehingga pelaku pasar menjadi agak grogi. Pelaku pasar masih mencoba memecahkan makna di balik berbagai penyataan yang dikeluarkan Jerome Powell, Gubernur The Fed, selepas pertemuan.

"Perekonomian semakin kuat dalam beberapa bulan terakhir. Kami mencoba mencari jalan tengah," sebut Powell. Pernyataan bersayap ini akan menjadi teka-teki yang terus coba dipecahkan oleh pelaku pasar.
(roy/roy) Next Article Libur Imlek, Bursa Saham Jepang Dibuka Cerah