
Kecelakaan Proyek Terjadi Lagi, Saham WSKT Kembali Koreksi
Tito Bosnia & Monica Wareza, CNBC Indonesia
19 March 2018 10:03

Jakarta, CNBC Indonesia - Paska pemberitaan mengenai kecelakaan di salah satu proyek milik PT Waskita Karya (persero) Tbk (WSKT) kemarin, Minggu (18/3) perdagangan saham emiten ini mengalami koreksi. Dua puluh menit sejak pembukaan perdagangan hari ini, saham WSKT sudah terkoreksi 1,97%.
Kecelakaan di proyek rusunawa Pasar Rumput, Setiabudi, Jakarta yang menewaskan satu orang ini menambah daftar panjang proyek-proyek Waskita yang mengalami kecelakaan. Hingga proyek kemarin, terdapat enam proyek lainnya yang mengalami hal serupa.
Bersamaan dengan koreksi pada saham Waskita, BUMN karya lainnya juga ikut terkoreksi. PT PP (Persero) Tbk (PTPP) terkoreksi 1,45%, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) juga turut terkoreksi 0,58%.
Sementara untuk anak usaha WSKT yakni PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) turut terkoreksi 0,98%.
Pasca kecelakaan proyek, saat ini pengerjaan Rusunawa Pasar Rumput dibawah WSKT sedang dalam masa penghentian, untuk dilakukan evaluasi dan investigasi penyebab jatuhnya besi berjenis hollow berukuran 4x4 sentimeter pada kemarin pagi.
Sebulan yang lalu sempat terjadi kecelakaan proyek WSKT yaitu jatuhnya bekisting pierhead proyek tol Becakayu (Bekasi-Cawang-Kampung Melayu) roboh dan menimpa tujuh orang pekerja proyek pada Selasa (20/2/2018).
Pasca-robohnya pierhead tol Becakayu, harga saham WSKT juga dibuka terkoreksi 2,95% ke level Rp 2.960/saham.
Tren terkoreksi saham WSKT juga terjadi pasca kecelakaan proyek yang terjadi sejak tahun lalu. Tercatat pada tanggal 4 Agustus 2017, harga saham WSKT melemah 0,44% pasca jatuhnya tiang penyangga LRT Palembang.
Selain itu, saham WSKT terkoreksi 1,06% pasca insiden jatuhnya jembatan proyek jalan tol Bocimi (Bogor Ciawi Sukabumi) pada tanggal 22/09/2017. Sedangkan pasca jatuhnya girder proyek jalan tol Paspro (Pasuruan Probolinggo), harga saham WSKT melemah 2,27%.
Saham WSKT juga turut 0,9% pasca jatuhnya girder proyek jalan tol Pemalang-Batang pada 30/12/2017.
Meski demikian saham perusahaan milik BUMN ini masih tetap mencatatkan kenaikan secara year to date sebesar 12,67%.
(hps) Next Article Empat Direksi Diganti, Saham WSKT Naik 5,45%
Kecelakaan di proyek rusunawa Pasar Rumput, Setiabudi, Jakarta yang menewaskan satu orang ini menambah daftar panjang proyek-proyek Waskita yang mengalami kecelakaan. Hingga proyek kemarin, terdapat enam proyek lainnya yang mengalami hal serupa.
Bersamaan dengan koreksi pada saham Waskita, BUMN karya lainnya juga ikut terkoreksi. PT PP (Persero) Tbk (PTPP) terkoreksi 1,45%, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) juga turut terkoreksi 0,58%.
Pasca kecelakaan proyek, saat ini pengerjaan Rusunawa Pasar Rumput dibawah WSKT sedang dalam masa penghentian, untuk dilakukan evaluasi dan investigasi penyebab jatuhnya besi berjenis hollow berukuran 4x4 sentimeter pada kemarin pagi.
Sebulan yang lalu sempat terjadi kecelakaan proyek WSKT yaitu jatuhnya bekisting pierhead proyek tol Becakayu (Bekasi-Cawang-Kampung Melayu) roboh dan menimpa tujuh orang pekerja proyek pada Selasa (20/2/2018).
Pasca-robohnya pierhead tol Becakayu, harga saham WSKT juga dibuka terkoreksi 2,95% ke level Rp 2.960/saham.
Tren terkoreksi saham WSKT juga terjadi pasca kecelakaan proyek yang terjadi sejak tahun lalu. Tercatat pada tanggal 4 Agustus 2017, harga saham WSKT melemah 0,44% pasca jatuhnya tiang penyangga LRT Palembang.
Selain itu, saham WSKT terkoreksi 1,06% pasca insiden jatuhnya jembatan proyek jalan tol Bocimi (Bogor Ciawi Sukabumi) pada tanggal 22/09/2017. Sedangkan pasca jatuhnya girder proyek jalan tol Paspro (Pasuruan Probolinggo), harga saham WSKT melemah 2,27%.
Saham WSKT juga turut 0,9% pasca jatuhnya girder proyek jalan tol Pemalang-Batang pada 30/12/2017.
Meski demikian saham perusahaan milik BUMN ini masih tetap mencatatkan kenaikan secara year to date sebesar 12,67%.
(hps) Next Article Empat Direksi Diganti, Saham WSKT Naik 5,45%
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular