
Harga Saham WSKT Anjlok 2,95% Dampak Peristiwa Tol Becakayu
Houtmand P Saragih, CNBC Indonesia
21 February 2018 10:06

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga saham PT Waskita Karya Tbk (WSKT) pada perdagangan hari ini terkoreksi 2,95% ke level harga Rp 2.960 per saham. Sentimen negatif yang mempengaruhi harga saham Waskita yaitu, pier head tol Becakayu yang roboh kemarin yang membuat proyek infratrastruktur dihentikan.
Volume saham yang diperdagangkan mencapai 14,20 juta saham senilai Rp 42,11 miliar. Koreksi harga saham, tidak hanya pada saham WSKT, tetapi juga terjadi pada saham-saham emiten konstruksi lainnya.
Harga saham PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) turun 1,02% ke level harga Rp 1.950 dan saham PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) juta tercatat mengalami koreksi sebesar 0,84% ke level Rp 472 per saham.
Dampak dari rubuhnya pier head tol Becakayu, membuat pemerintah mengambil langkah tegas dengan menghentikan sementara (moratorium) pengerjaan seluruh proyek infrastruktur layang, termasuk tol Becakayu dan dua megaproyek yakni light rail transit (LRT) (Jakarta & Palembang) dan mass rapid transit (MRT). Pemerintah kemudian akan melakukan evaluasi sebelum memperbolehkan konstruksi untuk dilanjutkan kembali.
Sebagai catatan, kontraktor dari LRT Palembang adalah WSKT. Pada 4 Agustus 2017 silam, tiang penyangga dari proyek tersebut jatuh dan menewaskan dua pekerjanya.
Hingga kuartal 3 kemarin, WSKT merupakan emiten karya terbesar (dari sisi aset) yang sahamnya dapat diperdagangkan secara umum oleh masyarakat luas, mengungguli dua kompetitornya yakni PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) dan PT Adhi Karya Tbk (ADHI). Per September 2017, total aset WSKT tercatat sebesar Rp 87,7 triliun, jauh melebihi WIKA dan ADHI yang masing-masing sebesar Rp 40,05 triliun dan RP 24,4 triliun.
Nilai kontrak terbesar justru dimiliki oleh WIKA. Per akhir Agustus 2017 lalu, nilai kontrak perusahaan tercatat sebesar Rp 76,52 triliun. Nilai ini didapat dari carry over kontrak tahun lalu yang sebesar Rp 45,76 triliun ditambah dengan capaian kontrak baru yang sebesar Rp 30,76 triliun. Sementara itu, nilai kontrak WSKT dan ADHI masing-masing hanya sebesar Rp 73,94 triliun dan Rp 41,83 triliun.
(hps) Next Article Tol Cimanggis-Cibitung Seksi I Beroperasi Triwulan I 2019
Volume saham yang diperdagangkan mencapai 14,20 juta saham senilai Rp 42,11 miliar. Koreksi harga saham, tidak hanya pada saham WSKT, tetapi juga terjadi pada saham-saham emiten konstruksi lainnya.
Harga saham PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) turun 1,02% ke level harga Rp 1.950 dan saham PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) juta tercatat mengalami koreksi sebesar 0,84% ke level Rp 472 per saham.
Sebagai catatan, kontraktor dari LRT Palembang adalah WSKT. Pada 4 Agustus 2017 silam, tiang penyangga dari proyek tersebut jatuh dan menewaskan dua pekerjanya.
Hingga kuartal 3 kemarin, WSKT merupakan emiten karya terbesar (dari sisi aset) yang sahamnya dapat diperdagangkan secara umum oleh masyarakat luas, mengungguli dua kompetitornya yakni PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) dan PT Adhi Karya Tbk (ADHI). Per September 2017, total aset WSKT tercatat sebesar Rp 87,7 triliun, jauh melebihi WIKA dan ADHI yang masing-masing sebesar Rp 40,05 triliun dan RP 24,4 triliun.
Nilai kontrak terbesar justru dimiliki oleh WIKA. Per akhir Agustus 2017 lalu, nilai kontrak perusahaan tercatat sebesar Rp 76,52 triliun. Nilai ini didapat dari carry over kontrak tahun lalu yang sebesar Rp 45,76 triliun ditambah dengan capaian kontrak baru yang sebesar Rp 30,76 triliun. Sementara itu, nilai kontrak WSKT dan ADHI masing-masing hanya sebesar Rp 73,94 triliun dan Rp 41,83 triliun.
(hps) Next Article Tol Cimanggis-Cibitung Seksi I Beroperasi Triwulan I 2019
Most Popular