Pefindo Downgrade Peringkat Utang SSIA

Tito Bosnia, CNBC Indonesia
16 March 2018 11:39
Tanda minus menunjukkan bahwa peringkat yang diberikan Pefindo tersebut relatif lemah dan di bawah rata-rata dengan kategori perusahaan lainnya.
Foto: Dok Surya Cipta Of Industry
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menurunkan peringkat utang PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) dari A menjadi A- (single A minus) dengan prospek negatif (negative outlook).

Rating tersebut untuk obligasi berkelanjutan I Tahap I Seri A dan Seri B tahun 2016 SSIA senilai Rp 900 miliar.  Tanda minus menunjukkan bahwa peringkat yang diberikan Pefindo tersebut relatif lemah dan di bawah rata-rata dengan kategori perusahaan lainnya.

Menurut keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), peringkat bagi SSIA tersebut berlaku pada tanggal 12 Maret 2018 hingga 1 Maret 2019.
Pefindo menambahkan, efek utang jangka panjang dengan peringkat idA mengindikasikan bahwa kemampuan SSIA untuk memenuhi komitmen jangka panjang atas efek utang tersebut adalah "kuat".

Namun, kemampuan SSIA selaku obligor mungkin akan terpengaruh oleh perubahan buruk keadaan dan kondisi ekonomi dibandingkan dengan efek utang yang peringkatnya lebih tinggi.

Peringkat yang diberikan Pefindo kepada SSIA tersebut, berdasarkan data dan informasi laporan keuangan yang tidak diaudit SSIA per September 2017 serta laporan keuangan audit per Desember 2016.

Dalam laporan keuangan tersebut, laba (unaudited) SSIA periode Januari-September 2017 yang meningkat 8 kali lipat atau 802,66% menjadi sebesar Rp 1,27 triliun dibandingkan periode yang sama di 2016 sebesar Rp 141,5 miliar. Peningkatan laba perseroan tersebut dikarenakan pada tanggal 26 Januari 2017, anak perusahaan SSIA melakukan perjanjian jual beli bersyarat dengan PT Astratel Nusantara (Astratel) senilai Rp 2,58 triliun.

Namun pendapatan usaha dari kegiatan bisnis utama SSIA  turun 28% jadi 2,35 triliun dari Rp 3,01 triliun.

SSIA merupakan perusahaan publik yang bergerak di bidang jasa konstruksi, pengembang kawasan industri, properti komersial dan perhotelan.

Perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 1997 ini, memiliki unit bisnia seperti Suryacipta City of Industry, Melia Bali Villas & Spa Resort, Banyan Tree Ungasan Resort Bali dan Batiqa Hotels.
(hps) Next Article 2020 Peringkat Utang Indonesia Berpotensi Naik Jadi BBB+

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular